Teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik pada masa kini
Pendahuluan
Sekarang berdagang atau menjual apapun tidak harus menjajakan barang dagangan ke costumer secara langsung. Saat ini teknologi yang ada sudah sangat memungkinkan untuk membuat terobosan baru dalam hal perdagangan. Teknologi perdagangan melalui elektronik pada saat ini telah berkembang pesat seiring kemajuan Teknologi Informasi. Dalam perdagangan melalui jaringan elektronik kita dapat memperoleh manfaat lebih dibandingkan perdagangan secara konvensional.
Tinjauan Pustaka
Dalam kutipannya http://karlenaindriani.wordpress.com Perdagangan melalui jaringan elekronik dapat didefenisikan dengan sangat sempit dapat dikatakan hanya mencakup transaksi bisnis yang berhubungan dengan pelanggan dan pemasok, dan sering digambarkan dalam internet, seolah-olah tidak ada alternatif komunikasi lain. Kita mengambil pandangan yang jauh lebih luas. Kita mendefenisikan perdangan melalui jaringan elektronik sebagai pengguna komputer untuk memudahkan semua operasi perusahaan.
Pembahasan
Teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik memiliki manfaat tersendiri yang dianggap lebih baik daripada dengan melakukan perdagangan secara konvensional. Antara lain manfaat yang diperoleh dengan melakukan perdagangan melalui jaringan elektronik ialah :
Keuntungan bagi perusahaan :
- Memperpendek jarak
Perusahaan-perusahaan dapat lebih dekat dengan kosumen.
- Perluasan pasar
Jangkauan pemasaran menjadi semaikn meluas dan tidak terbatas oleh geografis dimanapun perusahaan berada
- Efisien.
Disamping ada manfaat yang diperoleh dari perdagangan melalui jaringan elektronik terdapat pula kendala yang harus diselesaikan, kendala tersebut antara lain :
- Biaya Tinggi
- Masalah keamanan
- Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia
Jalan menuju perdagangan melelui jalur elektronik :
1. Intelijen Bisnis
Hal pertama jika kita akan ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik adalah pemahaman mengenai elemen-elemennya. Pengumpulan, penyimpanan dan penyebaran informasi lingkungan merupakan aplikasi komputer yang penting dalam banyak perusahaan di seluruh dunia.
Bila didefinisikan lebih luas untuk mencakup informasi disemua elemen lingkungan, istilah yang tepat adalah intelejen bisnis. Informasi yang menjelaskan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan dinamakan intelijen. Intelijen kompetitif melibatkan lima tugas dasar yaitu:
- Mengumpulkan Data
Perusahaan dapat memperoleh data primer atau data sekunder. Data primer dikumpulkan oleh perusahaan. Data sekunder dikumpulkan oleh orang lain yang disediakan perusahaan. Banyak data sekunder tersedia dalam bentuk database komersial yang disediakan oleh jasa database dengan bayaran.
- Mengevaluasi Data
Semua data, sekunder maupun primer, harus dievaluasi sebelum digunakan untuk memastikan akurasinya.
- Menganalisa Data
Data jarang mengungkapkan keseluruhan cerita. Biasanya kesenjangan perlu diisi. Istilah pemikiran lateral (Lateral Thinking) menjelaskan bagaimana meneliti data dari berbagai sudut, mencari berbagai pola.
- Menyimpan Intelijen
Jika intelejen dibeli dalam bentuk yang dapat dibaca mesin, seperti CD-ROM atau jika tersedia secara online, pencatatan kedalam komputer bukanlah suatu masalah. Namun, jika intelijen ada dalam bentuk tercetak, itu harus dimasukan melalui Optical Charater Recognition (OCR) atau dengan mengetik. Setelah berada dikomputer, intelijen itu harus disimpan sedemikian rupa sehingga memudahkan pengambilan kembali.
- Menyebarkan Intelijen
Setelah berada dalam penyimpanan komputer, teks dokumen atau ringkasannya diambil kembali dengan memasukan parameter pencarian tertentu, seperti nama perusahaan, tanggal, nama publikasi dan nama pengarang.
2. Sistem Antar Organisasi (IOS) dimana didalamnya terdapat EDI.
3. Membuat Metodologi yang tersedia mencakup daur hidup sistem dan perancangan ulang proses bisnis.
4. Menggunakan Teknologi yang tersedia dengan sambungan langsung, jaringan nilai tambah dan Internet.
Ada tiga pilihan teknologi utama sambungan langsung (Direct Connectivity), jaringan bernilai tambah (Value Added Network) dan internet.
- Sambungan Langsung
Perusahaan dapat membentuk kaitan komunikasi data dengan para mitra dagangnya dengan menggunakan sirkuit yang disediakan oleh penyedia jasa komunikasi umum.
- Jaringan Bernilai Tambah
Jaringan bernilai tambah (Value Added Network) disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan sirkuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan sirkuit itu bagi EDI.
- Internet
Internet memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan. Sebagian besar kebangkitan perdagangan melalui jaringan elektronik diharapkan berasal dari perusahaan-perusahaan yang akan mempromosikan dan dalam beberapa kasus mengirimkan produk mereka melaui internet.
PENDAHULUAN
E-Commerce termasuk salah satu istilah pada ” perdagangan elektronik’ yang berubah sejalan dengan seiringnya waktu. Perdagangan elektronik, E-com, atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia bisnis dan dunia maya (internet). Salah satu contoh kecil penggunaan perdagangan elektronik pada masa kini yaitu para eksekutif bisnis masa kini mengembangkan rencana bisnis strategis untuk perusahaan mereka, mereka memilih pilihan yang tidak tersedia dalam beberapa tahun lalu. Penggunaan komputer sebagai alat utama untuk melakukan operasi bisnis dasar menjadi pilhan mereka. Perusahaan ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik untuk berbagai alasan, tetapi tujuan utamanya adalah keunggulan kompetitif.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Ustadiyanto Perdagangan Elektronik(E-Commerce) dapat didefinisikan sebagai bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan barang dan jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik.
Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
PEMBAHASAN
Perdagangan elektronik telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat “perdagangan web” pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
Saat ini, internet telah menjadi salah satu media pemasaran dan penjualan yang murah, cepat dan memiliki jangkauan yang luas hingga menembus batas – batas negara. Seiring dengan booming internet pada akhir 90-an, bermunculanlah berbagai online shop yang menawarkan produk melalui website yang dirancang untuk dapat melakukan transaksi secara online, dan lahirlah istilah E-commerce.
Di Amerika, nilai transaksi perdagangan retail yang dilakukan secara online terus meningkat. Berdasarkan statistik yang dipublikasikan oleh US Census Bureau, nilai transaksi retail secara online pada 3 bulan (quarter) pertama tahun 2008 mencapai 33 milyar USD. Jumlah ini adalah sekitar 3.3 persen dari total nilai perdagangan retail pada rentang waktu tersebut. Bila dilihat dari persentase, nilai transaksi retail online mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan akhir tahun 2000 yang hanya mencapai 1 persen dari total nilai perdagangan retail.
PENUTUP
Kesimpulan
Teknologi yang ada pada saat ini dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam bidang apapun termasuk bidang perdagangan. Keuntungan bagi perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik anatara lain, meperpendek jarak dengan konsumen, perluasan pasar dan perusahaan atau organisasi mendapatkan efisiensi dari teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik tersebut.
Saran :
E-commerce menjadi salah satu jalan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah dan menjadi salah satu jalan untuk mengurangi pengangguran yang ada karena sistem implementasinya yang sebenarnya cukup sederhana dan gampang.
Kesimpulan :
Dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut dapat ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada.
Teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik sangat memberikan manfaat bagi perusahaan atau organisasi yang menggunakan system tersebut. Jadi, perusahaan atau organisasi yang belum menggunakan teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik akan lebih baik jika menggunakan system tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.resep.web.id/bisnis-keuangan/perdagangan-elektronik-e-commerce-perkembangan-dan-prospeknya-di-indonesia.htm
http://e-commerce.site90.net/2008/10/03/perkembangan-e-commerce/
http://hukumpositif.com/node/41
http://blogs.depkominfo.go.id/itjen/2008/12/19/cyberlaw-tantangan-bagi-perkembangan-hukum-di-indonesia/
http://sri_wiji.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18257/Modul+2+SIM.doc
Kamis, 25 November 2010
Model sistem umum organisasi atau perusahaan
Model sistem umum organisasi atau perusahaan
PENDAHULUAN
Kita telah mengetahui bahwa teori sistem organisasi melihat perusahaan sebagai sebuah sistem terbuka. Sistem tersebut menerima sumbernya dari lingkungan, mengubah sumber tersebut menjadi bentuk lain, dan membuat sumber yang ditransformasikan berada ke dalam lingkungan. Pada bab ini kita akan membahas bagaimana organisasi manufaktur dapat dianggap sebagai sebuah sistem dan mengembangkan diagram proses sistem tersebut sehingga dapat diterapkan ke dalam segala jenis organisasi. Kita menyebut diagram tersebut model sistem umum perusahaan (general systems model of the firm).
TINJAUAN PUSTAKA
Model adalah abstraksi dari sesuatu. Ia menampilkan tujuan dan aktifitas yang disebut entity (kesatuan). Kata model biasanya mengacu pada gambaran iklan fashion. Model fashion adalah abstraksi seseorang dalam melihat iklan, yang menempatkan dirinya dalam model itu. Calon pembeli adalah entity.
Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Menurut Abdul Kadir Muhammad dalam bukunya Pengantar Hukum Perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa berdasarkan tinjauan hukum, istilah perusahaan mengacu kepada badan hukum dan perbuatan badan usaha menjalankan usahanya. Perbuatan badan usaha tersebut mencakup perbuatan ekonomi yang bersifat komersial, yang bertujuan mendapatkan keuntungan atau laba. Termasuk di dalamnya segala aktivitas perdagangan, pelayanan, dan industri dengan bentuk badan usaha yang berbeda-beda, seperti perusahaan komanditer dan perseroan terbatas.
Menurut Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
PEMBAHASAN
JENIS-JENIS MODEL :
1. Model Fisik : penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.
2. Model Naratif : menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan.
3. Model Grafik : menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.
4. Model matematika : sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.
KEGUNAAN MODEL :
1. Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
2. Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
3. Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.
MODEL SISTEM UMUM
1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.
Arus sumber daya fisik yang mengalir :
a.Arus material.
b.Arus personil.
c.Arus mesin.
d.Arus uang.
2. Sistem Konseptual
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a.Sistem Lingkaran Terbuka.
b.Sistem Lingkaran Tertutup.
Pengendalian Manajemen : pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.
Pengolah Informasi : Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.
PENUTUP
Saran :
Gambaran model sistem umum perusahaan atau organisasi sangat membantu sekali bagi para manajer atau penentu keputusan pada suatu perusahaan . Karena pada pembahasan tersebut tergambarkan alur dan proses yang terjadi. Sehingga bagi para penentu keputusan mereka bisa meramalkan masa depan, hal ini sangat membantu untuk mengambil suatu keputusan atau perencanaan apa yang akan diambil untuk perusahaannya.
Dengan menggunakan model system umum organisasi atau perusahaan yang ada, organisasi atau perusahaan akan tertata sedemikian rupa sehingga Sistem Informasi Manajemen dalam organisasi atau perusahaan terorganisir dengan baik.
Kesimpulan :
Model sistem umum dari perusahaan dapat digunakan untuk memahami susunan sistem fisik perusahaan maupun sistem konsep, dan cara mereka berhubungan. Model adalah abstraksi dari sesuatu dan jenisnya ada empat, yaitu fisik, naratif, grafis, dan matematis. Semua jenis ini memungkinkan pemakai untuk lebih bisa memahami objek asli yang disebut entity. Model matematis memberikan kemampuan kepada pemakai untuk meramal masa depan dengan tingkat keakuratan atau ketepatan yang terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/sisteminformasimanajemen/bab3_model_sistem_umum_perusahaan.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091011200354AAEOmTU
http://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CB8QFjAA&url=http%3A%2F%2Fsantiw.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F2936%2Fbab2modelumum.doc&ei=mUPLTPSrHZH0cfq15dUO&usg=AFQjCNGPDGxyJLVSH8-KS5sA8zM13GjLng&sig2=1IIb32xm2pVhTokTexW9hg
PENDAHULUAN
Kita telah mengetahui bahwa teori sistem organisasi melihat perusahaan sebagai sebuah sistem terbuka. Sistem tersebut menerima sumbernya dari lingkungan, mengubah sumber tersebut menjadi bentuk lain, dan membuat sumber yang ditransformasikan berada ke dalam lingkungan. Pada bab ini kita akan membahas bagaimana organisasi manufaktur dapat dianggap sebagai sebuah sistem dan mengembangkan diagram proses sistem tersebut sehingga dapat diterapkan ke dalam segala jenis organisasi. Kita menyebut diagram tersebut model sistem umum perusahaan (general systems model of the firm).
TINJAUAN PUSTAKA
Model adalah abstraksi dari sesuatu. Ia menampilkan tujuan dan aktifitas yang disebut entity (kesatuan). Kata model biasanya mengacu pada gambaran iklan fashion. Model fashion adalah abstraksi seseorang dalam melihat iklan, yang menempatkan dirinya dalam model itu. Calon pembeli adalah entity.
Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Menurut Abdul Kadir Muhammad dalam bukunya Pengantar Hukum Perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa berdasarkan tinjauan hukum, istilah perusahaan mengacu kepada badan hukum dan perbuatan badan usaha menjalankan usahanya. Perbuatan badan usaha tersebut mencakup perbuatan ekonomi yang bersifat komersial, yang bertujuan mendapatkan keuntungan atau laba. Termasuk di dalamnya segala aktivitas perdagangan, pelayanan, dan industri dengan bentuk badan usaha yang berbeda-beda, seperti perusahaan komanditer dan perseroan terbatas.
Menurut Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
PEMBAHASAN
JENIS-JENIS MODEL :
1. Model Fisik : penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.
2. Model Naratif : menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan.
3. Model Grafik : menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.
4. Model matematika : sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.
KEGUNAAN MODEL :
1. Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.
2. Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.
3. Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.
MODEL SISTEM UMUM
1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.
Arus sumber daya fisik yang mengalir :
a.Arus material.
b.Arus personil.
c.Arus mesin.
d.Arus uang.
2. Sistem Konseptual
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a.Sistem Lingkaran Terbuka.
b.Sistem Lingkaran Tertutup.
Pengendalian Manajemen : pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.
Pengolah Informasi : Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.
PENUTUP
Saran :
Gambaran model sistem umum perusahaan atau organisasi sangat membantu sekali bagi para manajer atau penentu keputusan pada suatu perusahaan . Karena pada pembahasan tersebut tergambarkan alur dan proses yang terjadi. Sehingga bagi para penentu keputusan mereka bisa meramalkan masa depan, hal ini sangat membantu untuk mengambil suatu keputusan atau perencanaan apa yang akan diambil untuk perusahaannya.
Dengan menggunakan model system umum organisasi atau perusahaan yang ada, organisasi atau perusahaan akan tertata sedemikian rupa sehingga Sistem Informasi Manajemen dalam organisasi atau perusahaan terorganisir dengan baik.
Kesimpulan :
Model sistem umum dari perusahaan dapat digunakan untuk memahami susunan sistem fisik perusahaan maupun sistem konsep, dan cara mereka berhubungan. Model adalah abstraksi dari sesuatu dan jenisnya ada empat, yaitu fisik, naratif, grafis, dan matematis. Semua jenis ini memungkinkan pemakai untuk lebih bisa memahami objek asli yang disebut entity. Model matematis memberikan kemampuan kepada pemakai untuk meramal masa depan dengan tingkat keakuratan atau ketepatan yang terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/sisteminformasimanajemen/bab3_model_sistem_umum_perusahaan.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091011200354AAEOmTU
http://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CB8QFjAA&url=http%3A%2F%2Fsantiw.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F2936%2Fbab2modelumum.doc&ei=mUPLTPSrHZH0cfq15dUO&usg=AFQjCNGPDGxyJLVSH8-KS5sA8zM13GjLng&sig2=1IIb32xm2pVhTokTexW9hg
Mengulas seputar Electronic Data Interchange (EDI) dan Information Organisation System (IOS)
Mengulas seputar Electronic Data Interchange (EDI) dan Information Organisation System (IOS)
Pendahuluan
Electronic Data Interchange / Pertukaran Data Elektronik yang juga biasa disebut EDI adalah salah satu bagian dari kemajuan teknologi informasi yang biasa digunakan untuk pengiriman dokumen secara PDE (pertukaran data elektronik). Hal ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis yang mengutamakan kecepatan dalam pertukaran informasi bisnis. Penggunaan EDI juga mengefisienkan transaksi bisnis dan membantu para pebisnis dalam melakukan pekerjaannya.
Information Organisation System atau yang biasa disebut IOS dan terkadang dikenal sebagai system informasi antar organisasi. IOS adalah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai suatu sistem tunggal yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis.
Tinjauan Pustaka
Dalam kutipannya http://karlenaindriani.wordpress.com Pertukaran data elektronik (EDI) adalah transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer diantara beberapa perusahaan.
Dan dalam http://greenpeace-blogger.blogspot.com Sistem Antar Organisasi (IOS) adalah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal; yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Pembahasan
Sampai saat ini mungkin masih sangat banyak pertukaran informasi bisnis secara konvensional yaitu dengan menggunakan media kertas. Seiring semakin banyaknya pertukaran informasi bisnis yang dilakukan semakin banyak pula kertas yang dikonsumsi untuk membuat informasi bisnis, hal tersebut dapat menambah beban perusahaan atau bisa saja dapat menimbulkan keterlambatan pertukaran informasi bisnis yang dilakukan. Dengan adanya Electronic Data Interchange (EDI) mungkin kendala dalam pertukaran informasi bisnis akan semakin cepat dan menghilangkan semua kendala yang ada dalam pertukaran informasi bisnis secara konvensial tersebut.
EDI (electronic data interchange) adalah transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari computer ke computer diantara beberapa perusahaan. EDI (Electronic Data Interchange) merupakan suatu sistem yang memungkinkan data bisnis seperti dokumen pesanan pembelian dari suatu perusahaan yang telah memiliki sistem informasi dikirimkan ke perusahaan lain yang telah memiliki sistem informasi.
EDI juga merupakan mekanisme untuk pertukaran data-data untuk keperluan bisnis secara elektronis. Adanya EDI dapat mempercepat proses bisnis. Kelemahan EDI adalah implementasinya yang sangat spesifik dan tertutup sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dengan adanya Internet, mulai muncul EDI (over) Internet dan Open EDI yang diharapkan dapat menekan biaya dengan menggunakan Internet.
Selain itu juga sistem ini dapat mengurangi biaya sewa gudang, karena SPPB (Surat pemberitahuan Pengeluaran Barang) cepat keluar bahkan SPPB ini dapat langsung dicetak/diprint di komputer kantor perusahaan yang bersangkutan, dan perusahaan bisa langsung mengambil barangnya di gudang. Pemakaian sistem EDl ini, juga akan menghindari “human error” dalam pemasukan data, karena pertukaran data/dokumen semuanya dilakukan secara “Computerized” yaitu antar aplikasi komputer-antar perusahaan dengan menggunakan standar tertentu yang disepakati bersama.
Adapun kendala-kendala yang dijumpai di dalam penerapan sistem ini adalah:
1. Kendala teknis, yaitu yang berhubungan dengan pentransferan data lewat komputer, fasilitas telepon dan biaya untuk pengadaan perangkat komputer.
2. Terbatasnya pihak Bank yang memakai program EDI ini.
3. Belum ada aturan hukum yang mengatur mengenai pemakaian sistem EDI ini
IOS (Interorganizational System) sistem antar organisasi, kadang-kadang disebut sistem informasi antar organisasi, adalah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai suatu sistem tunggal yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis.
IOS merupakan kumpulan dari sumber daya Teknologi Informasi, termasuk didalamnya jaringan komunikasi data, hardware, aplikasi Teknologi Informasi, prokotol untuk transmisi data, skill dan pengalaman manusia. IOS menyediakan framework untuk kerjasama di bidang elektronik diantara berbagai bisnis dengan memungkinkan untuk proses, sharing, serta komunikasi informasi. Karena hal tersebut penggunaan IOS dalam SCM meningkat secara drastis karena biaya untuk memperoleh dan menukar informasi lebih hemat dan harga transaksi dapat diminimalkan. IOS juga memberikan kemudahan dalam berbagai bisnis dalam pembentukan patner dan aliansi supply chain.
Perkembangan IOS telah lebih dari 40 tahun dan dapat dikategorikan kedalam empat tahap.
Tahap pertama, menggunakan kertas untuk melayani pesanan, tagihan, faktur dan merepresentasikan aliran informasi. Teknologi infotmasi dan telekomunikasi tidak terlalu berpengaruh besar terhadap sistem informasi. Oleh karena itu, share informasi bersama antara proses bisnis dalam supply chain masih terbatas. Tahap ini, IOS berkembang dan digunakan dalam memperoleh informasi, tetapi pengembanganya masih terbatas.
Tahap kedua, tahap ini terjadi perkembangan EDI sehingga menimbulkan efek yang signifikan terhadap proses bisnis dengan terlihat adanya otomatisasi aliran informasi dan pengurangan tenaga kerja dalam proses bisnis serta adanya prosedure yang mengatur kerjasama dengan patner. Pembelian secara online, faktur, pemesanan produk atau jasa, penjadwalan transaksi dapat di proses menggunakan EDI.
Tahap ketiga, pada tahap ini terlihat dengan adanya sistem Enterprise-Wide dan basis data yang terintegrasi serta koordinasi dalam penggunaan teknologi informasi. Sistem ini dicirikan dengan sistem Enterprise Resource Planning (ERP). sistem ERP memiliki potensi untuk meningkatkan transparansi supply chain dengan mengurangi gangguan informasi dan meningkatkan kecepatan perrsebaran informasi.
Tahap keempat, pada tahap ini, supply chain di artikan sebagai strategi kerjasama antara suplier dengan aliran informasi dua arah. Integrasi sumberdaya informasi telah dimungkinkan dengan menggunakan teknologi web seperti XML dan java, sehingga memudahkan patner bisnis dalam memperoleh informasi dan akan mempercepat pengambilan keputusan dalam proses SCM. Sistem ini juga menyediakan platforms untuk komunikasi yang cepat dan handal diantara patner dagang dimanapun berada.
Startegi terbaik dalam perdagangan melalui jaringan elektronik adalah strategi yang elemen-elemennya dikaitkan dengan transmisi data elektronik. Information Organization System (IOS) dikenal dengan istilah sistem antar organisasi atau istilah yang lain adalah pertukaran data elektronik (electronic data interchange – EDI). Kedua isitlah tersebut sering digunakan secara bergantian. Pertukaran data elektronik merupakan suatu cara untuk mencapai sistem antar organisasi. Pertukaran informasi bisnis pada saat ini umumnya dilakukan dengan cara yang konvensional, yaitu menggunakan media kertas. Seiring dengan meningkatnya transaksi bisnis suatu perusahaan tentu akan meningkat pula penggunaan kertas. Hal ini dapat menimbulkan banyak masalah seperti keterlambatan dalam pertukaran informasi, kebutuhan akan bertambah jumlah personil yang sekaligus juga berarti menambah beban keuangan dalam perusahaan. Fakta-fakta ini telah menyebabkan ketidakefisienan dalam bisnis, khususnya yang berkaitan dengan pertukaran informasi bisnis.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Shore, perkembangan IOS telah lebih dari 40 tahun dan dapat dikategorikan kedalam empat tahap. Lalu menurut kamus TI Pengertian EDI Adalah Metode untuk saling bertukar data bisnis atau transaksi secara elektronik melalui jaringan komputer.
PEMBAHASAN
Electronic Data Interchange (EDI) EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI di definisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem computer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
Tiga tingkat penggunaan EDI :
1. Pemakai tingkat satu : hanya satu atau dua set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang yang terbatas.
2. Pemakai tingkat dua : banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang.
3. Pemakai tingkat tiga : aplikasi komputer disesuaikan dengan standart EDI. Tujuan tingkat satu dan dua adalah mengubah dokument kertas menjadi dokumen elektronik. Tingkat penggunaan ini digambarkan sebagai pendekatan pintu ke pintu, karena hanya mempengaruhi komunikasi data dan bukan aplikasi.
Cara Kerja EDI yang pada dasarnya EDI tersebut terdiri dari tiga komponen utama, yakni :
a. Pesan Standar
Pada dasarnya berisikan teks (text) yang memuat informasi dan rule sebagai penterjemah dari satu atau lebih dokumen bisnis. Contoh dari pesan standart adalah Uniform Communication Standar (UCM) yang mendefinisikan lebih kurang 15 tipe dokumen elektronik diantaranya; purchase order, promotion announcement, price change, invoice, dll. Sedangkan rule dalam EDI lazimnya bekerja dalam bentuk kelompok. Sekumpulan rules untuk memformat sebuah dokumen elektronik disebut transaction set.
b. Perangkat Lunak EDI (EDI Converter)
Berfungsi sebagai sebagai penterjemah dari pesan standar EDI ke dalam internal file format perusahaan penerima. Perangkat lunak EDI harus terintegrasi dengan aplikasi bisnis yang dipakai.
c. Komunikasi
Komunikasi dalam EDI tentu sangat berbeda dengan komunikasi yang kita bersifat konvensional. Hal ini disebabkan komunikasi di EDI dilakukan melalui antar mesin (komputer), sehingga diperlukan infrastruktur komunikasi. Bentuk komunikasi infrastruktur yang mula-mula berkembang adalah transaksi berbentuk point-to-point, yakni hubungan langsung dari dua perusahaan yang bertransaksi. Dalam point-to-point di EDI perusahaan yang bertransaksi memerlukan menggunakan protokol komunikasi yang sama, mempunyai kecepatan.
Kelemahan EDI
Implementasinya yang sangat spesifik dan tertutup sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dengan adanya Internet, mulai muncul EDI (over) Internet, dan Open EDI yang diharapkan dapat menekan biaya dengan menggunakan Internet.
Keuntungan yang akan didapatkan organisasi jika menerapkan EDI.
1. Penghematan Biaya : Penghematan ini didapatkan karena dengan EDI tidak akan ada biaya kertas, tidak ada biaya penyimpanan dokumen kertas dan tidak akan ada biaya pengiriman dokumen kertas.
2. Kecepatan : Kecepatan ini didapatkan karena dengan EDI leadtime pengiriman dokumen hanya kurang dari 1 menit.
3. Keakuratan : EDI akan mampu menghasilkan tingkat akurasi tinggi karena tidak ada entry data ulang. Selain itu sistem EDI sudah dilengkapi dengan ECC (Error Correction Control) yang akan mengidentifikasi kesalahan dengan cepat sehingga dapat segera diperbaiki.
4. Keamanan : Penggunaan enkripsi dokumen membuat dokumen hampir tidak bisa dipalsukan.
5. Integrasi : Integrasi antar sistem dapat dilakukan dengan perantara EDI. Setiap unit didalam organisasi akan terintegrasi dengan adanya EDI didalamnya sehingga proses menjadi lebih efisien.
SISTEM ANTAR ORGANISASI (Interorganizatonal System-IOS) atau seringkali disebut sebagai sistem informasi antar organisasi merupakan suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal, yang bekerja sama untuk untuk tujuan bersama. Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra bisnis atau mitra dagang. Para mitra bisnis ikut dalam IOS dengan harapan memperoleh manfaat tertentu.
Manfaat secara langsung IOS :
a. Efisiensi Komparatif, Para mitra bisnis dapat menyediakan barang dan jasa lebih murah dari pesaing.
• Efisiensi Internal, perbaikan-perbaikan operasi dalam perusahaan
• Efisiensi anatar organisasi, perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerjasama dengan perusahaan lain.
b. Kekuatan tawar menawar, kemampuan suatu perusahaan untuk menyediakan perselisihan dengan pemasok dan pelanggan yang menguntungkan dirinya. Kekuatan tersebut berasal dari tiga metode dasar:
• Keistimewaan produk yang unik, pemesanan lebih mudah, pengiriman yang lebih cepat, waktu respon atas permintaan informasi yang cepat.
• Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian, mengurangi biaya belanja dalam mencari pemasok, dapat mengindentifikasi prooduk alternatif dengan mendapatkan harga yang terendah.
• Peningkatan biaya peralihan, perusahaan ingin jika pelanggan beralih ke pesaing maka biaya pemeliharaan menjadi mahal.
Suatu elemen kunci dalam IOS adalah jaringan komunikasi data yang mengatur alur data dan informasi antara perusahaan dan para mitra bisnisnya. Tiga teknologi dapat menyediakan kaitan tersebut – sambungan langsung (direct connectivity), jaringan bernilai tambah (value added network), dan internet. Jaringan bernilai tambah (VAN) adalah fasilitas komunikasi yang disediakan oleh pemasok yang tidak hanya menyediakan sirkuit tetapi juga melaksanakan pelayanan penting. Sementara VAN merupakan teknologi pilihan beberapa tahun lalu, banyak perhatian saat ini difokuskan pada internet.
Hubungan EDI dan IOS
Membentuk kaitan antara perusahaan dan pemasoknya (supply side) dan kaitannya antara perusahaan dengan pelanggan (customer side) Set transaksi adalah suatu jenis dokumen tertentu seperti faktur. EDI memungkinkan terjadinya pengisian kembali persediaan oleh penjual dan transfer dana secara elektronik sedangkan IOS memungkinkan suplier dapat memprakarsai proses perlengkapan dengan memotifator secara elektronik tingkatan inventarisasiperusahaan.
Penutup
Kesimpulan
EDI (electronic data interchange) merupakan salah satu perkembangan teknologi yang sangat berkaitan dengan Sistem Infomrasi Manajemen.
IOS merupakan kumpulan dari sumber daya Teknologi Informasi yang memberikan kemudahan dalam berbagai bisnis dalam pembentukan patner dan aliansi supply chain
Saran
Penggunaan EDI dan IOS dalam semua kegiatan pertukaran informasi bisnis sangat memberikan dampak yang berpengaruh terhadap proses bisnis untuk lebih baik lagi dibandingkan dengan menggunakan cara konvensional.
Suatu perusahaan atau suatu organisasi tertentu harus mengembangkan EDI dan IOS, karena Kehadiran Electronic Data Interchange (EDI) telah menjadi salah satu solusi untuk membuat keefisienan dalam transaksi bisnis di Internet dan sekaligus memberikan jaminan keamanan dalam bertransaksi tersebut.
Kesimpulan :
EDI adalah suatu transmisi untuk memudahkan tukar menukar data dan sedangkan IOS adalah suatu system dari internet untuk proses sharing komunikasi informasinya. Salah satu aplikasi penggunaan EDI dalam membantu sistem infrormasi seperti yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu untuk memperlancar arus barang di pelabuhan. Pemakaian sistem EDl ini, juga akan menghindari “human error” dalam pemasukan data, karena pertukaran data/dokumen semuanya dilakukan secara “Computerized”. IOS terdiri dari para mitra dagang. Mitra pemimpin adalah sponsor, yang lain adalah peserta. Perusahaan ikut serta dalam IOS karena dua alasan yaitu memperoleh manfaat dari efisiensi komparatif (yang berbentuk internal maupun antar organisasi) serta meningkatkan kekuatan tawar menawar mereka yang berasal dari tampilan produk yang unik, pengurangan biaya pencarian dan peningkatan biaya peralihan. Satu cara untuk mencapai IOS adalah melalui pertukaran data elektronik (EDI), yang terdiri dari tiga tingkat penggunaan yaitu meliputi arus data terbatas, arus data yang lebih lengkap, dan arus data lengkap maupun aplikasi yang dirancang ulang.
Pendahuluan
Electronic Data Interchange / Pertukaran Data Elektronik yang juga biasa disebut EDI adalah salah satu bagian dari kemajuan teknologi informasi yang biasa digunakan untuk pengiriman dokumen secara PDE (pertukaran data elektronik). Hal ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis yang mengutamakan kecepatan dalam pertukaran informasi bisnis. Penggunaan EDI juga mengefisienkan transaksi bisnis dan membantu para pebisnis dalam melakukan pekerjaannya.
Information Organisation System atau yang biasa disebut IOS dan terkadang dikenal sebagai system informasi antar organisasi. IOS adalah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai suatu sistem tunggal yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis.
Tinjauan Pustaka
Dalam kutipannya http://karlenaindriani.wordpress.com Pertukaran data elektronik (EDI) adalah transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer diantara beberapa perusahaan.
Dan dalam http://greenpeace-blogger.blogspot.com Sistem Antar Organisasi (IOS) adalah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal; yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Pembahasan
Sampai saat ini mungkin masih sangat banyak pertukaran informasi bisnis secara konvensional yaitu dengan menggunakan media kertas. Seiring semakin banyaknya pertukaran informasi bisnis yang dilakukan semakin banyak pula kertas yang dikonsumsi untuk membuat informasi bisnis, hal tersebut dapat menambah beban perusahaan atau bisa saja dapat menimbulkan keterlambatan pertukaran informasi bisnis yang dilakukan. Dengan adanya Electronic Data Interchange (EDI) mungkin kendala dalam pertukaran informasi bisnis akan semakin cepat dan menghilangkan semua kendala yang ada dalam pertukaran informasi bisnis secara konvensial tersebut.
EDI (electronic data interchange) adalah transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari computer ke computer diantara beberapa perusahaan. EDI (Electronic Data Interchange) merupakan suatu sistem yang memungkinkan data bisnis seperti dokumen pesanan pembelian dari suatu perusahaan yang telah memiliki sistem informasi dikirimkan ke perusahaan lain yang telah memiliki sistem informasi.
EDI juga merupakan mekanisme untuk pertukaran data-data untuk keperluan bisnis secara elektronis. Adanya EDI dapat mempercepat proses bisnis. Kelemahan EDI adalah implementasinya yang sangat spesifik dan tertutup sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dengan adanya Internet, mulai muncul EDI (over) Internet dan Open EDI yang diharapkan dapat menekan biaya dengan menggunakan Internet.
Selain itu juga sistem ini dapat mengurangi biaya sewa gudang, karena SPPB (Surat pemberitahuan Pengeluaran Barang) cepat keluar bahkan SPPB ini dapat langsung dicetak/diprint di komputer kantor perusahaan yang bersangkutan, dan perusahaan bisa langsung mengambil barangnya di gudang. Pemakaian sistem EDl ini, juga akan menghindari “human error” dalam pemasukan data, karena pertukaran data/dokumen semuanya dilakukan secara “Computerized” yaitu antar aplikasi komputer-antar perusahaan dengan menggunakan standar tertentu yang disepakati bersama.
Adapun kendala-kendala yang dijumpai di dalam penerapan sistem ini adalah:
1. Kendala teknis, yaitu yang berhubungan dengan pentransferan data lewat komputer, fasilitas telepon dan biaya untuk pengadaan perangkat komputer.
2. Terbatasnya pihak Bank yang memakai program EDI ini.
3. Belum ada aturan hukum yang mengatur mengenai pemakaian sistem EDI ini
IOS (Interorganizational System) sistem antar organisasi, kadang-kadang disebut sistem informasi antar organisasi, adalah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai suatu sistem tunggal yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis.
IOS merupakan kumpulan dari sumber daya Teknologi Informasi, termasuk didalamnya jaringan komunikasi data, hardware, aplikasi Teknologi Informasi, prokotol untuk transmisi data, skill dan pengalaman manusia. IOS menyediakan framework untuk kerjasama di bidang elektronik diantara berbagai bisnis dengan memungkinkan untuk proses, sharing, serta komunikasi informasi. Karena hal tersebut penggunaan IOS dalam SCM meningkat secara drastis karena biaya untuk memperoleh dan menukar informasi lebih hemat dan harga transaksi dapat diminimalkan. IOS juga memberikan kemudahan dalam berbagai bisnis dalam pembentukan patner dan aliansi supply chain.
Perkembangan IOS telah lebih dari 40 tahun dan dapat dikategorikan kedalam empat tahap.
Tahap pertama, menggunakan kertas untuk melayani pesanan, tagihan, faktur dan merepresentasikan aliran informasi. Teknologi infotmasi dan telekomunikasi tidak terlalu berpengaruh besar terhadap sistem informasi. Oleh karena itu, share informasi bersama antara proses bisnis dalam supply chain masih terbatas. Tahap ini, IOS berkembang dan digunakan dalam memperoleh informasi, tetapi pengembanganya masih terbatas.
Tahap kedua, tahap ini terjadi perkembangan EDI sehingga menimbulkan efek yang signifikan terhadap proses bisnis dengan terlihat adanya otomatisasi aliran informasi dan pengurangan tenaga kerja dalam proses bisnis serta adanya prosedure yang mengatur kerjasama dengan patner. Pembelian secara online, faktur, pemesanan produk atau jasa, penjadwalan transaksi dapat di proses menggunakan EDI.
Tahap ketiga, pada tahap ini terlihat dengan adanya sistem Enterprise-Wide dan basis data yang terintegrasi serta koordinasi dalam penggunaan teknologi informasi. Sistem ini dicirikan dengan sistem Enterprise Resource Planning (ERP). sistem ERP memiliki potensi untuk meningkatkan transparansi supply chain dengan mengurangi gangguan informasi dan meningkatkan kecepatan perrsebaran informasi.
Tahap keempat, pada tahap ini, supply chain di artikan sebagai strategi kerjasama antara suplier dengan aliran informasi dua arah. Integrasi sumberdaya informasi telah dimungkinkan dengan menggunakan teknologi web seperti XML dan java, sehingga memudahkan patner bisnis dalam memperoleh informasi dan akan mempercepat pengambilan keputusan dalam proses SCM. Sistem ini juga menyediakan platforms untuk komunikasi yang cepat dan handal diantara patner dagang dimanapun berada.
Startegi terbaik dalam perdagangan melalui jaringan elektronik adalah strategi yang elemen-elemennya dikaitkan dengan transmisi data elektronik. Information Organization System (IOS) dikenal dengan istilah sistem antar organisasi atau istilah yang lain adalah pertukaran data elektronik (electronic data interchange – EDI). Kedua isitlah tersebut sering digunakan secara bergantian. Pertukaran data elektronik merupakan suatu cara untuk mencapai sistem antar organisasi. Pertukaran informasi bisnis pada saat ini umumnya dilakukan dengan cara yang konvensional, yaitu menggunakan media kertas. Seiring dengan meningkatnya transaksi bisnis suatu perusahaan tentu akan meningkat pula penggunaan kertas. Hal ini dapat menimbulkan banyak masalah seperti keterlambatan dalam pertukaran informasi, kebutuhan akan bertambah jumlah personil yang sekaligus juga berarti menambah beban keuangan dalam perusahaan. Fakta-fakta ini telah menyebabkan ketidakefisienan dalam bisnis, khususnya yang berkaitan dengan pertukaran informasi bisnis.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Shore, perkembangan IOS telah lebih dari 40 tahun dan dapat dikategorikan kedalam empat tahap. Lalu menurut kamus TI Pengertian EDI Adalah Metode untuk saling bertukar data bisnis atau transaksi secara elektronik melalui jaringan komputer.
PEMBAHASAN
Electronic Data Interchange (EDI) EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI di definisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem computer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
Tiga tingkat penggunaan EDI :
1. Pemakai tingkat satu : hanya satu atau dua set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang yang terbatas.
2. Pemakai tingkat dua : banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang.
3. Pemakai tingkat tiga : aplikasi komputer disesuaikan dengan standart EDI. Tujuan tingkat satu dan dua adalah mengubah dokument kertas menjadi dokumen elektronik. Tingkat penggunaan ini digambarkan sebagai pendekatan pintu ke pintu, karena hanya mempengaruhi komunikasi data dan bukan aplikasi.
Cara Kerja EDI yang pada dasarnya EDI tersebut terdiri dari tiga komponen utama, yakni :
a. Pesan Standar
Pada dasarnya berisikan teks (text) yang memuat informasi dan rule sebagai penterjemah dari satu atau lebih dokumen bisnis. Contoh dari pesan standart adalah Uniform Communication Standar (UCM) yang mendefinisikan lebih kurang 15 tipe dokumen elektronik diantaranya; purchase order, promotion announcement, price change, invoice, dll. Sedangkan rule dalam EDI lazimnya bekerja dalam bentuk kelompok. Sekumpulan rules untuk memformat sebuah dokumen elektronik disebut transaction set.
b. Perangkat Lunak EDI (EDI Converter)
Berfungsi sebagai sebagai penterjemah dari pesan standar EDI ke dalam internal file format perusahaan penerima. Perangkat lunak EDI harus terintegrasi dengan aplikasi bisnis yang dipakai.
c. Komunikasi
Komunikasi dalam EDI tentu sangat berbeda dengan komunikasi yang kita bersifat konvensional. Hal ini disebabkan komunikasi di EDI dilakukan melalui antar mesin (komputer), sehingga diperlukan infrastruktur komunikasi. Bentuk komunikasi infrastruktur yang mula-mula berkembang adalah transaksi berbentuk point-to-point, yakni hubungan langsung dari dua perusahaan yang bertransaksi. Dalam point-to-point di EDI perusahaan yang bertransaksi memerlukan menggunakan protokol komunikasi yang sama, mempunyai kecepatan.
Kelemahan EDI
Implementasinya yang sangat spesifik dan tertutup sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dengan adanya Internet, mulai muncul EDI (over) Internet, dan Open EDI yang diharapkan dapat menekan biaya dengan menggunakan Internet.
Keuntungan yang akan didapatkan organisasi jika menerapkan EDI.
1. Penghematan Biaya : Penghematan ini didapatkan karena dengan EDI tidak akan ada biaya kertas, tidak ada biaya penyimpanan dokumen kertas dan tidak akan ada biaya pengiriman dokumen kertas.
2. Kecepatan : Kecepatan ini didapatkan karena dengan EDI leadtime pengiriman dokumen hanya kurang dari 1 menit.
3. Keakuratan : EDI akan mampu menghasilkan tingkat akurasi tinggi karena tidak ada entry data ulang. Selain itu sistem EDI sudah dilengkapi dengan ECC (Error Correction Control) yang akan mengidentifikasi kesalahan dengan cepat sehingga dapat segera diperbaiki.
4. Keamanan : Penggunaan enkripsi dokumen membuat dokumen hampir tidak bisa dipalsukan.
5. Integrasi : Integrasi antar sistem dapat dilakukan dengan perantara EDI. Setiap unit didalam organisasi akan terintegrasi dengan adanya EDI didalamnya sehingga proses menjadi lebih efisien.
SISTEM ANTAR ORGANISASI (Interorganizatonal System-IOS) atau seringkali disebut sebagai sistem informasi antar organisasi merupakan suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal, yang bekerja sama untuk untuk tujuan bersama. Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra bisnis atau mitra dagang. Para mitra bisnis ikut dalam IOS dengan harapan memperoleh manfaat tertentu.
Manfaat secara langsung IOS :
a. Efisiensi Komparatif, Para mitra bisnis dapat menyediakan barang dan jasa lebih murah dari pesaing.
• Efisiensi Internal, perbaikan-perbaikan operasi dalam perusahaan
• Efisiensi anatar organisasi, perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerjasama dengan perusahaan lain.
b. Kekuatan tawar menawar, kemampuan suatu perusahaan untuk menyediakan perselisihan dengan pemasok dan pelanggan yang menguntungkan dirinya. Kekuatan tersebut berasal dari tiga metode dasar:
• Keistimewaan produk yang unik, pemesanan lebih mudah, pengiriman yang lebih cepat, waktu respon atas permintaan informasi yang cepat.
• Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian, mengurangi biaya belanja dalam mencari pemasok, dapat mengindentifikasi prooduk alternatif dengan mendapatkan harga yang terendah.
• Peningkatan biaya peralihan, perusahaan ingin jika pelanggan beralih ke pesaing maka biaya pemeliharaan menjadi mahal.
Suatu elemen kunci dalam IOS adalah jaringan komunikasi data yang mengatur alur data dan informasi antara perusahaan dan para mitra bisnisnya. Tiga teknologi dapat menyediakan kaitan tersebut – sambungan langsung (direct connectivity), jaringan bernilai tambah (value added network), dan internet. Jaringan bernilai tambah (VAN) adalah fasilitas komunikasi yang disediakan oleh pemasok yang tidak hanya menyediakan sirkuit tetapi juga melaksanakan pelayanan penting. Sementara VAN merupakan teknologi pilihan beberapa tahun lalu, banyak perhatian saat ini difokuskan pada internet.
Hubungan EDI dan IOS
Membentuk kaitan antara perusahaan dan pemasoknya (supply side) dan kaitannya antara perusahaan dengan pelanggan (customer side) Set transaksi adalah suatu jenis dokumen tertentu seperti faktur. EDI memungkinkan terjadinya pengisian kembali persediaan oleh penjual dan transfer dana secara elektronik sedangkan IOS memungkinkan suplier dapat memprakarsai proses perlengkapan dengan memotifator secara elektronik tingkatan inventarisasiperusahaan.
Penutup
Kesimpulan
EDI (electronic data interchange) merupakan salah satu perkembangan teknologi yang sangat berkaitan dengan Sistem Infomrasi Manajemen.
IOS merupakan kumpulan dari sumber daya Teknologi Informasi yang memberikan kemudahan dalam berbagai bisnis dalam pembentukan patner dan aliansi supply chain
Saran
Penggunaan EDI dan IOS dalam semua kegiatan pertukaran informasi bisnis sangat memberikan dampak yang berpengaruh terhadap proses bisnis untuk lebih baik lagi dibandingkan dengan menggunakan cara konvensional.
Suatu perusahaan atau suatu organisasi tertentu harus mengembangkan EDI dan IOS, karena Kehadiran Electronic Data Interchange (EDI) telah menjadi salah satu solusi untuk membuat keefisienan dalam transaksi bisnis di Internet dan sekaligus memberikan jaminan keamanan dalam bertransaksi tersebut.
Kesimpulan :
EDI adalah suatu transmisi untuk memudahkan tukar menukar data dan sedangkan IOS adalah suatu system dari internet untuk proses sharing komunikasi informasinya. Salah satu aplikasi penggunaan EDI dalam membantu sistem infrormasi seperti yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu untuk memperlancar arus barang di pelabuhan. Pemakaian sistem EDl ini, juga akan menghindari “human error” dalam pemasukan data, karena pertukaran data/dokumen semuanya dilakukan secara “Computerized”. IOS terdiri dari para mitra dagang. Mitra pemimpin adalah sponsor, yang lain adalah peserta. Perusahaan ikut serta dalam IOS karena dua alasan yaitu memperoleh manfaat dari efisiensi komparatif (yang berbentuk internal maupun antar organisasi) serta meningkatkan kekuatan tawar menawar mereka yang berasal dari tampilan produk yang unik, pengurangan biaya pencarian dan peningkatan biaya peralihan. Satu cara untuk mencapai IOS adalah melalui pertukaran data elektronik (EDI), yang terdiri dari tiga tingkat penggunaan yaitu meliputi arus data terbatas, arus data yang lebih lengkap, dan arus data lengkap maupun aplikasi yang dirancang ulang.
EVOLUSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERDASARKAN CBIS (COMPUTER BASE INFORMATION SYSTEM) PENDAHULUAN
EVOLUSI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERDASARKAN CBIS (COMPUTER BASE INFORMATION SYSTEM)
PENDAHULUAN
Evolusi system informasi manajemen berdasarkan CBIS ini mempunyai banyak peranan dalam kehidupan sehari hari ,khususnya dalam bidang basis computer system. Sistem informasi manajemen merupakan sebuah system informasi yang memiliki integrasi antar sub systemnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian CBIS menurut Abdul Kadir (2003) adalah CBIS ini adalah pengenalan system informasi.
PEMBAHASAN
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut.
Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut.
Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
Berbasis Komputer
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Era Globalisasi dan Tingginya Tingkat Kompetisi
Beberapa strategi yang dapat dilakukan setiap perusahaan untuk dapat
memenangkan kompetisi yang dilakukan di era yang penuh gejolak ini.
1. Penguasaan teknologi untuk menghasilkan produk barang maupun jasa.
2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.
3. Marketplace yang tepat.
4. Terbentuknya sistem informasi yang akurat untuk membantu setiap pengambilan keputusan.
Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sub sistem dari CBIS adalah :
1. Sistem Informasi Akuntansi
2. Sistem Informasi Manajemen
3. Sistem Pendukung Keputusan
4. Automasi Kantor (Virtual Office)
5. Sistem Pakar
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem informasi yang melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan, yaitu sebagai pengolah data perusahaan. Sistem informasi akuntansi adalah satu-satunya sistem informasi yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan, meyediakan informasi untuk seluruh lingkungan kecuali pesaing.
Tugas utama sistem informasi sebagai berikut :
• Pengumpulan data
• Manipulasi data
• Penyimpanan data
• Menyediakan dokumen
Pengumpulan Data
Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang melibatkan elemen lingkungan maka kegiatan tersebut disebut dengan transaksi. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.
Manipulasi Data
Manipulasi data adalah tugas yang berupa pengubahan data menjadi informasi. Manipulasi data sebagai berikut :
-Classification, identifikasi dan pengelompokan data menggunakan pengkodean terhadap catatan transaksi.
-Sorting, penyusunan sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lainnya.
-Calculating, operasi aritmetika dan logika yang dilakukan pada eleem data.
- Summarizing, penyimpulan data sehingga dihasilkan total, rata-rata dan lain-lain.
Penyimpanan Data
Data yang telah dicatat kemudian disimpan dalam media penyimpanan sekunder, dan diintegrasikan secara logis dalam bentuk database.
Penyediaan Dokumen
Sistem Informasi Akuntansi menghasilkan informasi untuk individu atau organisasi baik didalam maupun diluar perusahaan, yang dipicu oleh dua hal, yaitu:
-Tindakan, yaitu output yang dihasilkan jika terjadi sesuatu.
-Waktu, yaitu output yang dihasilkan pada saat tertentu.
Karakteristik
-Melaksanakan tugas yang diperlukan.
-Berpegang pada prosedur yang relatif standar.
-Menangani data yang rinci.
-Berfokus pada historis.
-Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal.
Peran Sistem Informasi Dalam CBIS
-Sistem Informasi Akuntansi menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar.
-Sistem Informasi akuntansi menyediakan database yang lengkap untuk digunakan dalam pemecahan masalah.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Suatu sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa, pengertian dari SIM. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas formal perusahaan.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (Decision Support System)
Dalam upaya memecahkan masalah seorang problem solver akan banyak membuat keputusan. Keputusan harus diambil untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan peluang.
AUTOMASI KANTOR (OA)
Automasi kantor kini disebut dengan istilah kantor virtual, mencakup semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang –orang didalam maupun diluar perusahaan. Pengguna OA dibagi menjadi empat kategori yaitu:
-Manajer, yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya perusahaan.
-Profesional, tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
-Sekretaris, ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik (Manajer & Profesional) untuk melaksanakan berbagai tugas korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
-Pegawai Administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengioperasikan mesin fotokopi, menyususn dokumen, menyimpan dokumen, dan mengirim surat.
Tujuan OA
-Menghindari Biaya, komputer tidak dapat menggantikan pegawai saat ini, tetapi setidaknya menunda penambahan poegawai yang diperlukan untuk menangani penambahan beban kerja,
-Pemecahan Masalah kelompok, memberikan kontribusi untuk komunikasi antar manajer
-Pelengkap, OA tidak dapat menggantikan komunikasi interpersonal tradisional seperti tatap muka, percakapan telepon, tulisan memo, dan sejenisnya, tetapi OA bersifat melengkapi sehingga jika dikombinasikan dengan media tradisional akan memberikan sinergi.
Kontribusi CBIS
Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah :
- penghematan waktu (time saving)
- penghematan biaya (cost saving)
- peningkatan efektivitas (effectiveness)
- pengembangan teknologi (technology development)
- pengembangan personel akuntansi (accounting staff development).
PENUTUP
Kesimpulannya adalah dalam era globalisasi ini kita harus bias mengetahui adanya Evolusi system informasi manajemen berdasarkan CBIS jaman sekarang ini ,yang mempunyai banyak peranan dalam kehidupan sehari hari ,khususnya dalam bidang basis computer system. Sistem informasi manajemen merupakan sebuah system informasi yang memiliki integrasi antar sub systemnya.
Saran :
Komputer merupakan alat yang paling dibutuhkan dalam sistem informasi manajemen dengan adanya komputer kita dapat menghematan waktu (time saving), menghematan biaya (cost saving), dan peningkatan efektivitas (effectiveness). Jadi, seharusnya sistem informasi tidak hanya berbasis komputer saja namun bisa memakai sesuatu yang lain agar ilmu tentang mengolah sistem informasi tidak hanya berbasis komputer saja.
Kesimpulan :
Bahwasanya sistem informasi itu sangat memerlukan komputer untuk menyelesaikan suatu masalah yang ada, dan itulah yang dinamakan sistem informasi berbasis komputer.
PENDAHULUAN
Evolusi system informasi manajemen berdasarkan CBIS ini mempunyai banyak peranan dalam kehidupan sehari hari ,khususnya dalam bidang basis computer system. Sistem informasi manajemen merupakan sebuah system informasi yang memiliki integrasi antar sub systemnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian CBIS menurut Abdul Kadir (2003) adalah CBIS ini adalah pengenalan system informasi.
PEMBAHASAN
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut.
Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
Sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut.
Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
Berbasis Komputer
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Era Globalisasi dan Tingginya Tingkat Kompetisi
Beberapa strategi yang dapat dilakukan setiap perusahaan untuk dapat
memenangkan kompetisi yang dilakukan di era yang penuh gejolak ini.
1. Penguasaan teknologi untuk menghasilkan produk barang maupun jasa.
2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.
3. Marketplace yang tepat.
4. Terbentuknya sistem informasi yang akurat untuk membantu setiap pengambilan keputusan.
Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sub sistem dari CBIS adalah :
1. Sistem Informasi Akuntansi
2. Sistem Informasi Manajemen
3. Sistem Pendukung Keputusan
4. Automasi Kantor (Virtual Office)
5. Sistem Pakar
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem informasi yang melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan, yaitu sebagai pengolah data perusahaan. Sistem informasi akuntansi adalah satu-satunya sistem informasi yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan, meyediakan informasi untuk seluruh lingkungan kecuali pesaing.
Tugas utama sistem informasi sebagai berikut :
• Pengumpulan data
• Manipulasi data
• Penyimpanan data
• Menyediakan dokumen
Pengumpulan Data
Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang melibatkan elemen lingkungan maka kegiatan tersebut disebut dengan transaksi. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.
Manipulasi Data
Manipulasi data adalah tugas yang berupa pengubahan data menjadi informasi. Manipulasi data sebagai berikut :
-Classification, identifikasi dan pengelompokan data menggunakan pengkodean terhadap catatan transaksi.
-Sorting, penyusunan sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lainnya.
-Calculating, operasi aritmetika dan logika yang dilakukan pada eleem data.
- Summarizing, penyimpulan data sehingga dihasilkan total, rata-rata dan lain-lain.
Penyimpanan Data
Data yang telah dicatat kemudian disimpan dalam media penyimpanan sekunder, dan diintegrasikan secara logis dalam bentuk database.
Penyediaan Dokumen
Sistem Informasi Akuntansi menghasilkan informasi untuk individu atau organisasi baik didalam maupun diluar perusahaan, yang dipicu oleh dua hal, yaitu:
-Tindakan, yaitu output yang dihasilkan jika terjadi sesuatu.
-Waktu, yaitu output yang dihasilkan pada saat tertentu.
Karakteristik
-Melaksanakan tugas yang diperlukan.
-Berpegang pada prosedur yang relatif standar.
-Menangani data yang rinci.
-Berfokus pada historis.
-Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal.
Peran Sistem Informasi Dalam CBIS
-Sistem Informasi Akuntansi menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar.
-Sistem Informasi akuntansi menyediakan database yang lengkap untuk digunakan dalam pemecahan masalah.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Suatu sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa, pengertian dari SIM. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas formal perusahaan.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (Decision Support System)
Dalam upaya memecahkan masalah seorang problem solver akan banyak membuat keputusan. Keputusan harus diambil untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan peluang.
AUTOMASI KANTOR (OA)
Automasi kantor kini disebut dengan istilah kantor virtual, mencakup semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang –orang didalam maupun diluar perusahaan. Pengguna OA dibagi menjadi empat kategori yaitu:
-Manajer, yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya perusahaan.
-Profesional, tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
-Sekretaris, ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik (Manajer & Profesional) untuk melaksanakan berbagai tugas korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
-Pegawai Administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengioperasikan mesin fotokopi, menyususn dokumen, menyimpan dokumen, dan mengirim surat.
Tujuan OA
-Menghindari Biaya, komputer tidak dapat menggantikan pegawai saat ini, tetapi setidaknya menunda penambahan poegawai yang diperlukan untuk menangani penambahan beban kerja,
-Pemecahan Masalah kelompok, memberikan kontribusi untuk komunikasi antar manajer
-Pelengkap, OA tidak dapat menggantikan komunikasi interpersonal tradisional seperti tatap muka, percakapan telepon, tulisan memo, dan sejenisnya, tetapi OA bersifat melengkapi sehingga jika dikombinasikan dengan media tradisional akan memberikan sinergi.
Kontribusi CBIS
Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah :
- penghematan waktu (time saving)
- penghematan biaya (cost saving)
- peningkatan efektivitas (effectiveness)
- pengembangan teknologi (technology development)
- pengembangan personel akuntansi (accounting staff development).
PENUTUP
Kesimpulannya adalah dalam era globalisasi ini kita harus bias mengetahui adanya Evolusi system informasi manajemen berdasarkan CBIS jaman sekarang ini ,yang mempunyai banyak peranan dalam kehidupan sehari hari ,khususnya dalam bidang basis computer system. Sistem informasi manajemen merupakan sebuah system informasi yang memiliki integrasi antar sub systemnya.
Saran :
Komputer merupakan alat yang paling dibutuhkan dalam sistem informasi manajemen dengan adanya komputer kita dapat menghematan waktu (time saving), menghematan biaya (cost saving), dan peningkatan efektivitas (effectiveness). Jadi, seharusnya sistem informasi tidak hanya berbasis komputer saja namun bisa memakai sesuatu yang lain agar ilmu tentang mengolah sistem informasi tidak hanya berbasis komputer saja.
Kesimpulan :
Bahwasanya sistem informasi itu sangat memerlukan komputer untuk menyelesaikan suatu masalah yang ada, dan itulah yang dinamakan sistem informasi berbasis komputer.
E-Commerce dan Perkembangannya di Indonesia
E-Commerce dan Perkembangannya di Indonesia
PENDAHULUAN
E-Commerce termasuk salah satu istilah pada “perdangan elektronik” yang berubah sejalan dengan waktu. Berkembangnya E-Commerce di Indonesia pada era globalisasi ini semakin berkembang pesat saja. Contohnya televisi dan internet .
Awalnya perdagangan elektronik merupakan aktifitas perdagangan yang memanfaatkan transaksi komersial,misalnya mengirim dokumen komersial seperti persamaan pembelian secara elektronik.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut pendapat Riset Forrester adalah perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011 .
PEMBAHASAN
BERKEMBANGNYA E-Commerce di Indonesia
Di Indonesia, sistem E-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Sehingga sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara online.
Ecommerce sendiri berasal dari layanan EDI (Electronic Data Interchange), layanan EDI ini telah berkembang sedemikian pesatnya di negara-negara yang mempunyai jaringan komputer dan telepon. Jika sebelumnya kita telah sering menggunakan media elektronik seperti telepon, fax, hingga handphone untuk melakukan perniagaan / perdagangan, sekarang ini, kita dapat menggunakan internet untuk melakukan perniagaan. E-Commerce memiliki beberapa jenis, yaitu:
- Business to business (B2B):
Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain
- Business to consumer (B2C):
Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi
- Consumer to consumer (C2C):
Sifarnya lelang (auction)
- Government: G2G, G2B, G2C,
melakukan layanan terhadap perusahaan untuk keperluan bisnis hingga melayani masyarakat
Manfaat E-Commerce :
• Revenue stream baru
• Market exposure, melebarkan jangkauan
• Menurunkan biaya
• Memperpendek waktu product cycle
• Meningkatkan customer loyality
• Meningkatkan value chain
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia – yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net .
Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.
Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.
Perkembangan e-Commerce di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sayangnya, daya beli masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerah-daerah lainnya membuat e-commerce tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta penduduk. Selain itu, e-commerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk. Menurut Adji Gunawan, Associate Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas dan transaksi. Saat ini, kebanyakan homepage yang dimiliki perusahaan Indonesia hanya mencapai tahap presence, belum pada tahap transaksi. Pada akhirnya, perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan membuat e-commerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN DARI E-COMMERCE
Dalam implementasinya, keuntungan dari e-commerce tidak saja dirasakan oleh para pebisnis tetapi juga dapat dirasakan oleh konsumen, masyarakat luas dan pemerintah. Di bawah ini merupakan gambaran keuntungan dan kekurangan dari e-commerce yang dirangkum dalam tiga bagian, dalam prespektif produsen, konsumen serta masyarakat dan pemerintahan. Adapun keuntungan e-commerce pada produsen adalah:
- Memberikan kesempatan kepada produsen untuk meningkatkan pemasaran produk/servicenya secara global.
- Mengurangi penggunaan paper/kertas di berbagai aktifitas mulai dari tahapan desain, produksi, pengepakan, pengiriman, distribusi hingga marketing.
- Mengurangi waktu delay dari pengiriman dan penyimpanan karena antara sistem produksi, pengepakan, penyimpanan dan distribusi terkoneksi secara online.
- Membantu perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk/service yang sangat spesifik yang tidak dapat dipasarkan dalam bisnis secara fisik, karena keterbatasan konsumen, tempat dan biaya promosi yang tinggi.
- Mengurangi waktu dan biaya prosmosi dari produk/service yang dipasarkan karena tersedianya informasi secara menyeluruh di internet sepanjang waktu. Adapun keuntungan e-commerce pada konsumen adalah:
- Memberikan kesempatan konsumen yang berada di belahan dunia manapun untuk dapat menggunakan sebuah produk/service yang dihasilkan dari belahan dunia yang berbeda dan melakukan transaksi dan meraih informasi dari pihak pertama sepanjang tahun.
- Memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan produk/service terbaik dari berbagai pilihan yang ada karena konsumen mendapat kesempatan untuk memilih berbagai jenis produk/service secara langsung.
- Memberikan kesempatan bagi konsumen yang terpisah tempat tinggalnya dari produsen untuk berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pengalaman. Sehingga akan sangat menguntungkan produsen untuk meningkatkan kualitas produk/servicenya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Adapun keuntungan e-commerce pada masyarakat dan pemerintah adalah:
- Semakin banyak manusia yang bekerja dan beraktifitas di rumah dengan menggunakan internet berarti mengurangi perjalanan untuk bekerja, belanja dan aktifitas lainnya, sehingga mengurangi kemacetan jalan dan mereduksi polusi udara.
- Meningkatkan daya beli dan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan produksi/service yang terbaik karena perusahaan yang mengeluarkan produk/service dapat menjualnya lebih murah karena biaya produksi yang rendah.
- Mengurangi pengangguran karena masyarakat semakin bergairah untuk berbisnis karena cara kerja yang gampang dan tanpa modal yang besar.
- Meningkatkan daya kreatifitas masyarakat, berbagai jenis produk dapat dipasarkan dengan baik, sehingga akhirnya juga membantu pemerintah untuk menggairahkan perdagangan khususnya usaha kecil menengah. Secara umum, implementasi e-commerce dalam bisnis dapat meningkatkan kualitas dari produk/service serta menurunkan biaya produksi yang akhirnya akan menurunkan harga penjualan. Ketika konsumen dapat memilih produk/service yang terbaik baginya, produsen terus semakin berlomba meningkatkan kualitas dari produk/service yang ada dan terus mencari ide-ide baru yang disukai pasar serta berusaha mengurangi biaya produksi agar tetap mendapatkan harga produk/service yang terjangkau. Jika siklus ini berjalan dengan baik, tingkat produksi dan kualitas akan terus meningkat, ragam dari produk/service akan semakin banyak dan harga akan semakin terjangkau. Selain itu semakin menumbuhkan kreatifitas dan keberanian bagi pemula bisnis untuk memulai usahanya karena setiap orang dapat memulai bisnisnya walau sekecil apapun dan sebegitu spesial produk/service yang dihasilkan.
PENUTUP
Kesimpulannya adalah semua yang dijabarkan diatas tersebut merupakan gambaran dari e-commerce dan kemungkinannya sebagai alternatif sistem bisnis yang baru di Indonesia. Dengan berbagai kendala utama yang masih harus dipecahkan bersama-sama bukan hanya diantara pemerintah, pelaksana dan praktisi e-commerce, pebisnis juga rakyat secara menyeluruh, karena dalam pelaksanaannya e-commerce jika telah didukung dengan prasarana dan sarana yang memadai dapat menjadi alternatif bagi sistem bisnis baru yang sangat sesuai dengan kondisi geografis dari Indonesia, jumlah penduduk Indonesia serta iklim bisnis Indonesia, selain itu e-commerce menjadi salah satu jalan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah dan menjadi salah satu jalan untuk mengurangi pengangguran yang ada karena sistem implementasinya yang sebenarnya cukup sederhana dan gampang. Semuanya jika tanpa usaha dan kerjasama dari berbagai pihak hanyalah perbuatan yang sia-sia, dengan tekad bersama kita terus mencari jalan untuk mewujudkan apa-apa yang diidam-idamkan oleh bangsa Indonesia selama ini yaitu semakin berkurangnya jumlah pengangguran yang ada, semakin berkembangnya usaha industri kecil dan menengah, meningkatnya pendapatkan dan taraf hidup rakyat serta naiknya tingkat kecerdasan bangsa Indonesia, walaupun e-commerce bukanlah sebuah solusi yang terbaik, diharapkan dengan pengimplementasian e-commerce dengan baik dan benar dapat membantu meringankan dan mengurangi problem serta beban berat yang selama ini yang telah kita hadapi.
Saran
Berkembangnya E-Commerce di Indonesia masih tergolong kurang popular,tapi kita harus memajukan E-Commerce di Indonesia. Perkembangan E-commerce di Indonesia tentu harus didukung juga oleh adanya peraturan yang dapat melindungi konsumen dari kerugian yang disebabkan penipuan, credit card fraud, dan berbagai potensi kerugian lainnya. Dengan demikian konsumen dapat berbelanja online secara aman dan nyaman.
Kesimpulan :
E-Commerce merupakan salah satu fasilitas yang memudahkan kita untuk berbelanja, dan bagi orang yang hobi berbelanja, E-commerce sangat berguna untuk mereka karena lebih murah dan lebih mudah. Namun saran saya, jika anda ingin menggunakan E-commerce, harus lebih teliti dan hati-hati dalam menggunakannya karena masih banyak kasus penipuan yang sedang marak di Indonesia melalui jasa internet juga.
PENDAHULUAN
E-Commerce termasuk salah satu istilah pada “perdangan elektronik” yang berubah sejalan dengan waktu. Berkembangnya E-Commerce di Indonesia pada era globalisasi ini semakin berkembang pesat saja. Contohnya televisi dan internet .
Awalnya perdagangan elektronik merupakan aktifitas perdagangan yang memanfaatkan transaksi komersial,misalnya mengirim dokumen komersial seperti persamaan pembelian secara elektronik.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut pendapat Riset Forrester adalah perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011 .
PEMBAHASAN
BERKEMBANGNYA E-Commerce di Indonesia
Di Indonesia, sistem E-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Sehingga sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara online.
Ecommerce sendiri berasal dari layanan EDI (Electronic Data Interchange), layanan EDI ini telah berkembang sedemikian pesatnya di negara-negara yang mempunyai jaringan komputer dan telepon. Jika sebelumnya kita telah sering menggunakan media elektronik seperti telepon, fax, hingga handphone untuk melakukan perniagaan / perdagangan, sekarang ini, kita dapat menggunakan internet untuk melakukan perniagaan. E-Commerce memiliki beberapa jenis, yaitu:
- Business to business (B2B):
Bisnis antara perusahaan dengan perusahaan lain
- Business to consumer (B2C):
Retail, sifatnya melayani pelanggan yang bervariasi
- Consumer to consumer (C2C):
Sifarnya lelang (auction)
- Government: G2G, G2B, G2C,
melakukan layanan terhadap perusahaan untuk keperluan bisnis hingga melayani masyarakat
Manfaat E-Commerce :
• Revenue stream baru
• Market exposure, melebarkan jangkauan
• Menurunkan biaya
• Memperpendek waktu product cycle
• Meningkatkan customer loyality
• Meningkatkan value chain
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia – yang beralamat di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia, Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Commerce Net .
Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.
Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.
Perkembangan e-Commerce di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik yang jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sayangnya, daya beli masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerah-daerah lainnya membuat e-commerce tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta penduduk. Selain itu, e-commerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya sedikit yang memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk. Menurut Adji Gunawan, Associate Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum ada tiga tahapan menuju e-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas dan transaksi. Saat ini, kebanyakan homepage yang dimiliki perusahaan Indonesia hanya mencapai tahap presence, belum pada tahap transaksi. Pada akhirnya, perkembangan teknologi dan peningkatan pengguna internet di Indonesia akan membuat e-commerce menjadi suatu bisnis yang menjanjikan
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN DARI E-COMMERCE
Dalam implementasinya, keuntungan dari e-commerce tidak saja dirasakan oleh para pebisnis tetapi juga dapat dirasakan oleh konsumen, masyarakat luas dan pemerintah. Di bawah ini merupakan gambaran keuntungan dan kekurangan dari e-commerce yang dirangkum dalam tiga bagian, dalam prespektif produsen, konsumen serta masyarakat dan pemerintahan. Adapun keuntungan e-commerce pada produsen adalah:
- Memberikan kesempatan kepada produsen untuk meningkatkan pemasaran produk/servicenya secara global.
- Mengurangi penggunaan paper/kertas di berbagai aktifitas mulai dari tahapan desain, produksi, pengepakan, pengiriman, distribusi hingga marketing.
- Mengurangi waktu delay dari pengiriman dan penyimpanan karena antara sistem produksi, pengepakan, penyimpanan dan distribusi terkoneksi secara online.
- Membantu perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk/service yang sangat spesifik yang tidak dapat dipasarkan dalam bisnis secara fisik, karena keterbatasan konsumen, tempat dan biaya promosi yang tinggi.
- Mengurangi waktu dan biaya prosmosi dari produk/service yang dipasarkan karena tersedianya informasi secara menyeluruh di internet sepanjang waktu. Adapun keuntungan e-commerce pada konsumen adalah:
- Memberikan kesempatan konsumen yang berada di belahan dunia manapun untuk dapat menggunakan sebuah produk/service yang dihasilkan dari belahan dunia yang berbeda dan melakukan transaksi dan meraih informasi dari pihak pertama sepanjang tahun.
- Memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan produk/service terbaik dari berbagai pilihan yang ada karena konsumen mendapat kesempatan untuk memilih berbagai jenis produk/service secara langsung.
- Memberikan kesempatan bagi konsumen yang terpisah tempat tinggalnya dari produsen untuk berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pengalaman. Sehingga akan sangat menguntungkan produsen untuk meningkatkan kualitas produk/servicenya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Adapun keuntungan e-commerce pada masyarakat dan pemerintah adalah:
- Semakin banyak manusia yang bekerja dan beraktifitas di rumah dengan menggunakan internet berarti mengurangi perjalanan untuk bekerja, belanja dan aktifitas lainnya, sehingga mengurangi kemacetan jalan dan mereduksi polusi udara.
- Meningkatkan daya beli dan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan produksi/service yang terbaik karena perusahaan yang mengeluarkan produk/service dapat menjualnya lebih murah karena biaya produksi yang rendah.
- Mengurangi pengangguran karena masyarakat semakin bergairah untuk berbisnis karena cara kerja yang gampang dan tanpa modal yang besar.
- Meningkatkan daya kreatifitas masyarakat, berbagai jenis produk dapat dipasarkan dengan baik, sehingga akhirnya juga membantu pemerintah untuk menggairahkan perdagangan khususnya usaha kecil menengah. Secara umum, implementasi e-commerce dalam bisnis dapat meningkatkan kualitas dari produk/service serta menurunkan biaya produksi yang akhirnya akan menurunkan harga penjualan. Ketika konsumen dapat memilih produk/service yang terbaik baginya, produsen terus semakin berlomba meningkatkan kualitas dari produk/service yang ada dan terus mencari ide-ide baru yang disukai pasar serta berusaha mengurangi biaya produksi agar tetap mendapatkan harga produk/service yang terjangkau. Jika siklus ini berjalan dengan baik, tingkat produksi dan kualitas akan terus meningkat, ragam dari produk/service akan semakin banyak dan harga akan semakin terjangkau. Selain itu semakin menumbuhkan kreatifitas dan keberanian bagi pemula bisnis untuk memulai usahanya karena setiap orang dapat memulai bisnisnya walau sekecil apapun dan sebegitu spesial produk/service yang dihasilkan.
PENUTUP
Kesimpulannya adalah semua yang dijabarkan diatas tersebut merupakan gambaran dari e-commerce dan kemungkinannya sebagai alternatif sistem bisnis yang baru di Indonesia. Dengan berbagai kendala utama yang masih harus dipecahkan bersama-sama bukan hanya diantara pemerintah, pelaksana dan praktisi e-commerce, pebisnis juga rakyat secara menyeluruh, karena dalam pelaksanaannya e-commerce jika telah didukung dengan prasarana dan sarana yang memadai dapat menjadi alternatif bagi sistem bisnis baru yang sangat sesuai dengan kondisi geografis dari Indonesia, jumlah penduduk Indonesia serta iklim bisnis Indonesia, selain itu e-commerce menjadi salah satu jalan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah dan menjadi salah satu jalan untuk mengurangi pengangguran yang ada karena sistem implementasinya yang sebenarnya cukup sederhana dan gampang. Semuanya jika tanpa usaha dan kerjasama dari berbagai pihak hanyalah perbuatan yang sia-sia, dengan tekad bersama kita terus mencari jalan untuk mewujudkan apa-apa yang diidam-idamkan oleh bangsa Indonesia selama ini yaitu semakin berkurangnya jumlah pengangguran yang ada, semakin berkembangnya usaha industri kecil dan menengah, meningkatnya pendapatkan dan taraf hidup rakyat serta naiknya tingkat kecerdasan bangsa Indonesia, walaupun e-commerce bukanlah sebuah solusi yang terbaik, diharapkan dengan pengimplementasian e-commerce dengan baik dan benar dapat membantu meringankan dan mengurangi problem serta beban berat yang selama ini yang telah kita hadapi.
Saran
Berkembangnya E-Commerce di Indonesia masih tergolong kurang popular,tapi kita harus memajukan E-Commerce di Indonesia. Perkembangan E-commerce di Indonesia tentu harus didukung juga oleh adanya peraturan yang dapat melindungi konsumen dari kerugian yang disebabkan penipuan, credit card fraud, dan berbagai potensi kerugian lainnya. Dengan demikian konsumen dapat berbelanja online secara aman dan nyaman.
Kesimpulan :
E-Commerce merupakan salah satu fasilitas yang memudahkan kita untuk berbelanja, dan bagi orang yang hobi berbelanja, E-commerce sangat berguna untuk mereka karena lebih murah dan lebih mudah. Namun saran saya, jika anda ingin menggunakan E-commerce, harus lebih teliti dan hati-hati dalam menggunakannya karena masih banyak kasus penipuan yang sedang marak di Indonesia melalui jasa internet juga.
Jumat, 19 November 2010
Pengertian Sistem Informasi Akutansi
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
A.
Pengertian dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Pada dasarnya informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa,
sehingga dapat dijadikan dasar bagi pengambilan keputusan. Informasi memegang
peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk mengetahui kegiatan apa
yang telah terjadi dengan perusahaannya, melakukan evaluasi apakah kegiatan yang
dilakukan telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan menjamin agar data
tersebut dapat diolah secara efisien menjadi informasi yang akurat, dapat dipercaya
dan tepat waktu maka dalam pengolahan data tersebut diperlukan suatu alat yang
dinamakan sistem informasi.
Ada beberapa perbedaan sistem informasi yang diterapkan perusahaan. Salah
satu sistem informasi yang sangat diperlukan bagi manajemen untuk mengolah data
administrasi dan keuangan adalah sistem informasi akuntansi. Perbedaan tersebut
sebenarnya hanya terletak pada penekanannya saja, namun pada dasarnya tetap
mengandung pengertian yang sama.
Davis, dan kawan-kawan, mengatakan bahwa Accoun-ting information system
encompass the process and procedures by which an organization’s financial
information is received, registered, recorded, handled, processed, stored, and
ultimately disfosed of.
Penjelasan di atas menekankan pada proses dan prosedur pengelolaan atas
informasi keuangan organisasi mulai dari penerimaan sampai dengan informasi
tersebut tidak berguna lagi bagi organisasi.
Sedangkan Robert G. Murdick menyatakan bahwa The accounting information
system can be defined as the set of activities of the organization responsible for
preparation of financial information and the information obtained from transaction
data for the purpose of :(1)internal reporting to managers for use in planning and
controlling current and future operations, and (2) external reporting to stockholders,
government and other outside parties.
Pengertian di atas jelas mengenai sistem informasi akuntansi dan dapat
diambil kesimpulan bahwasistem informasi akuntansi mencakup proses dan
prosedur pengelolaan informasi keuangan organisasi dengan tujuan untuk pelaporan
kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan.
2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sama dengan tujuan
penyusunan sistem akuntansi antara lain :
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada,
baik mengenai mutu, Ketepatan penyajian maupun struktur informasi
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi & pengecekan intern, yaitu untuk
memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk
menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan.
1
d. Untukmengurangi
akuntansi.
biaya
klerikal
dalam penyeleng-garaan catatan
Tujuan di atas dapat dijelaskan bahwa biasanya perusahaan baru memulai
usahanya sangat memerlukan penyusunan sistem informasi akuntansi yang lengkap.
Namun, adakalanya sistem informasi akuntansi yang sudah ada tidak dapat
memenuhi kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian
maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Dengan memperbaiki
pengawasan akuntansi dan pengendalian intern, maka pertanggungjawaban
terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik serta
informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut dapat
B. Struktur Pengendalian Intern
1. Pengertian struktur pengendalian intern
Pengendalian intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak
dipergunakan dalam berbagai kepentingan. Fungsi dari pengendalian intern ini
semakin penting, karena perusahaan semakin berkembang dengan system akuntansi
yang semakin rumit. Semua pimpinan perusahaan harus menyadari dan memahami
arti penting pengendalian intern.
Struktur pengendalian intern satuan usaha terdiri dari kebijakan dan
prosedur yang diterapkan untuk keyakinan (assurance) memadai bahwa tujuan
tertentu satuan usaha akan dicapai.
Kell, et.al., mengatakan pengendalian intern adalah sebagai berikut :An
entity’s internal control structure consists of the policies and procedures established
to provide Reasonable assurance that specific entity objectives will be achieved.
Entity’s internal control structure consists of three elements (1) the control
environment, (2) the accounting system, and (3) control procedures.
Proseduradalahurut-urutanpekerjaanyangharusdiikutidalam
mengimplementasikan kebijakan yang telah ditetapkan, sedangkan tujuan
merupakan pernyataan mengenai apa yang diinginkan perusahaan untuk dicapai.
Pengertian tentang pengendalian intern dalam arti luas adalah :Internal
control comprises the plan of organization and all of the coordinated methods and
measures adopted a business to safeguard its assets, check the accuracy and
realibility of its accounting data, promote operational efficiency and encourage
adherence to prescribed managerial policies.
Penjelasan definisi di atas meliputi struktur organisasi,metode dan ukuran-
ukuran yang dikoordinasikan
Untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
untuk menekankan tujuan yang hendak dicapai dan bukan unsure-unsur yang
membentuk sistem tersebut.
Internal control is a process affected by and entity’s board of directors,
management, and other personnel designed to provide reasonable assurance
regarding the achievement of objectives in the following categories : (a) realibity of
financial reporting, (b) effectiveness and efficiency of operations, and (c) complience
with applicable laws and regulations.
Penjelasan definisi di atas menyimpulkan bahwa pengendalian intern adalah
suatu proses yang terdiri dari usaha atau tindakan-tindakan yang tepat dan
terintegrasi yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Pelaksanaan pengendalian
intern melibatkan seluruh anggota organisasi bukan dibebankan pada bagian
tertentu saja, sehingga memberikan keyakinan terpercaya atas seluruh kegiatan
organisasi yang meliputi realibility
2
dari pelaporan keuangan, efisiensi dan keefektifan atas kegiatan atau operasi
perusahaan dan kepatuhan terhadap hokum dan undang-undang yang berlaku.
2. Unsur-unsur struktur pengendalian intern
Struktur pengendalian intern yang baik memiliki karakteristik yang meliputi
hal-hal berikut : Suatu rencana organisasi yang memungkinkan adanya pemisahan
pertanggungjawaban fungsi secara tepat.
a. Suatu sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang tepat untuk
memungkinkan pengendalian akuntansi yang memadai terhadap aktiva,
utang, pendapatan dan biaya.
b. Praktik yang sehat diikuti dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dari setiap
bagian organisasi.
c. Kualitas pengamat yang sesuai dengan tanggung jawab.
Karakteristik yang baik akan mendukung terciptanya pengendalian intern
yang efektif. Rencana organisasi, sistem otorisasi, dan prosedur pencatatan
yang tepat, praktik yang sehat serta kualitas pengamat yang sesuai harus
terintegrasi dengan baik dalam pelaksanaan kerjanya. Kelancaran pekerjaan
akan memudahkan struktur pengendalian intern terlaksananya dalam
mencapai tujuan. Namun untuk keberhasilan tujuan terdapat beberapa unsur
pokok yang dapat menentukan keberhasilan struktur pengendalian intern.
Berikut ini akan dijelaskan tiga unsur-unsur pengendalian intern, yaitu :
• Lingkungan pengendalian
• Sistem akuntansi
• Prosedur pengendalian
Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan pengaruh gabungan dari berbagai
faktor dalam membentuk, memperkuat atau memperlemah efektivitas kebijakan dan
prosedur tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut adalah :
1) Falsafah manajemen dan gaya operasinya
2) Struktur organisasi satuan usaha
3) Berfungsinya dewan komisaris, dan komite-komite yang dibentuk
4) Metode pemberian wewenang dan tanggung jawab
5) Metode pengendalian manajemen dalam membantu dan menindaklanjuti kinerja,
termasuk audit intern.
6) Kebijakan dan praktik personalia
7) Berbagai factor ekstern yang mempengaruhi operasi dan praktik satuan usaha,
seperti pemeriksaan yang dilakukan oleh badan legislative dan lembaga
pemerintah. Lingkungan pengendalian mencerminkan keseluruhan sikap,
kesadaran dan tindakan dari dewan komisaris, manajemen, pemilik dan pihak
lain mengenai pentingnya pengendalian intern dan tekanannya pada satuan
usaha yang bersangkutan.
Sistem akuntansi
Sistem akuntansi terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk
mengidentifikasikan, menghimpun
Menganalisa, mengelompokkan, mencatat dan melaporkan transaksi satuan usaha
dan untuk menyelenggarakan pertanggungjawaban aktiva dan kewajiban yang
bersangkutan dengan transaksi tersebut.
Sistem akuntansi yang efektif mempertimbangkan pembuatan metode dan
catatan yaitu : Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang saha.
3
Menggambarkan transaksi secara tepat waktu dan cukup rinci sehingga
memungkinkan pengelompokkan transaksi secara semestinya untuk pelaporan
keuangan.
1.Mengukur nilai transaksi dengan cara yang memungkinkan pencatatan nilai
keuangan yang layak dalam laporan keuangan.
2.Menentukan periode terjadinya transaksi untuk memungkinkan pencatatan nilai
keuangan yang layak dalam laporan keuangan.
3.Menyajikan dengan semestinya transaksi dan pengungkapannya dalam laporan
keuangan.
Prosedur pengendalian
Prosedur pengendalian adalah kebijakan dan prosedur sebagai tambahan
terhadap lingkungan pengendalian dan
dan sistem akuntansi yang telah diciptakan oleh manajemen untuk memberikan
keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan tercapai. Prosedur
pengendalian mempunyai beberapa tujuan dan diterapkan pada berbagai tingkatan
organisasi dan pembrosesan data. Prosedur pengendalian dapat diintegrasikan dalam
komponen tertentu lingkungan pengendalian dan system akuntansi. Secara umum
prosedur pengendalian dapat dikelompokkan ke dalam prosedur, yaitu :
1. Otorisasi yang semestinya atas transaksi dan kegiatan.
2. Pemisahan tugas yang mengurangi kesempatan yang memungkingkan seseorang
dalam posisi yang dapat melakukan dan sekaligus menutupi kekeliruan atau
ketidakberesan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari. Oleh sebab itu,
tanggung jawab untuk memberikan otorisasi transaksi, mencatat transaksi, dan
menyimpan aktiva perlu dipisahkan di tangan karyawan yang berbeda.
3. Perancang dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai untuk
membantu pencatatan secara semestinya transaksi dan peristiwa, misalnya
dengan memantau penggunaan dokumen pengiriman barang yang bernomor urut
tercetak.
4. Pengamanan yang cukup atas akses dan penggunaan aktiva perusahaan dan
catatan, misalnya penetapan fasilitas yang dilindungi dan otorisasi untuk akses
ke program dan arsip data komputer.
5. Pengecekan secara independen atas pelaksanaan dan penilaian yang semestinya
atas jumlah yang dicatat, misalnya pengecekan atas pekerjaan klerikal,
rekonsiliasi, pembandingan aktiva yang ada dengan pertanggungjawaban yang
tercatat, pengawasan dengan menggunakan program komputer, penelaahan oleh
manajemen atas laporan yang mengikhtisarkan rincian akan (misalnya saldo
piutang yang dirinci menurut umur piutang) dan penelaahan oleh pemakai atas
laporan yang dihasilkan oleh komputer.
Walter G.Kell, William C.Boynton and Richard E.Ziegler menyatakan bahwa struktur
pengendalian intern terdiri dari :
a. Control environment
b. Risk assessment
c. Information and communication
d. Control activities
e. Monitoring.
a. Control environment
Control environment atau lingkungan pengendalian mencerminkan suasana
perusahaan yang mempengaruhi sikap dan tindakan para anggota perusahaan akan
pentingnya pengendalian. Efektivitas sistem akuntansi dan prosedur
4
Pengendalian sangat ditentukan oleh suasana yang diciptakan oleh
lingkungan pengendalian. Ini berarti pengendalian mempunyai dampak yang sangat
besar terhadap keseriusan pengendalian intern yang diterapkan dalam perusahaan.
b. Risk assessment
Penetapan resiko laporan keuangan adalah mengidentifikasi dan menganalisa
resiko-resiko yang berhubungan dengan manajemen perusahaan untuk menyiapkan
laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Penetapan resiko oleh manajemen berkenaan dengan hubungan resiko terhadap
pernyataan laporan keuangan yang khusus dan kegiatan mencatat, memproses,
menyimpulkan dan melaporkan data akuntansi.
c. Information and communication
Information and communication atau informasi dan komunikasi sangat
berguna untuk menghasilkan laporan keuangan. Sistem informasi sangat relevan
untuk tujuan laporan keuangan yang mencakup sistem akuntansi dan melindungi
harta dan hutang perusahaan. Sistem akuntansi seharusnya mencakup penafsiran
audit yang lengkap, karena penafsiran transaksi sangat penting bagi manajemen dan
auditor. Dengan kata lain komunikasi melibatkan pemahaman yang jelas dari peran
dan tanggung jawab setiap individu yang berkenaan dengan struktur pengendalian
intern atas laporan keuangan. Komunikasi harus dapat meyakinkan bahwa setiap
personil terlibat dalam memahami laporan keuangan dan kegiatan mereka baik di
luar perusahaan ataupun dalam perusahaan.
d. Control activities
Control activities atau pengendalian aktivitas adalah kebijakan prosedur yang
membantu meyakinkan bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Pengendalian ini
meyakinkan tidankan-tindakan yang diambil untuk mengatasi resiko dalam mencapai
tujuan organisasi. Pengawasan ini harus terlaksana pada semua tingkat fungsi
manajemen.
e. Monitoring
Monitoring merupakan proses untuk menilai kualitas dari pelaksanaan
struktur pengendalian intern yang telah berjalan. Monitoring merupakan pemantauan
terhadap personil yang mengawasi desain dan operasi perusahaan yang
dilaksanakan. Struktur pengendalian intern yang berjalan diharapkan dapat
mengatasi atau mengantisipasi penyimpangan atau kecurangan yang terjadi.
Monitoring dapat dilaksanakan selama kegiatan perusahaan berjalan dan dapat
dievaluasi secara periodik.
c. Pengertian dan Klasifikasi Piutang
1. Pengertian piutang
Piutang merupakan suatu proses yang penting, yang dapat menunjukkan satu
bagian yang besar dari harta likuid perusahaan.
Kieso dan Weygandt mendefinisikan pengertian piutang sebagai berikut :
Receivables are claims held against customers and others for money, goods, or
services. Sedangkan pengertian piutang menurut S.Hadibroto adalah : Piutang
merupakan klaim terhadap pihak lain, apakah klaim tersebut berupa uang, barang
atau jasa, untuk maksud akuntansi istilah dipergunakan dalam arti yang lebih sempit
yaitu merupakan klaim yang diharapkan akan diselesaikan dengan uang. Penjelasan
definisi di atas diketahui bahwa piutang secara luas diartikan sebagai tagihan atas
segala sesuatu hak perusahaan baik berupa uang, barang maupun jasa atas pihak
ketiga setelah perusahaan melaksanakan kewajibannya, sedangkan secara sempit
5
piutang diartikan sebagai tagihan yang hanya dapat diselesaikan dengan diterimanya
uang di masa yang akan datang.
Pada umumnya piutang timbul ketika sebuah perusahaan menjual barang
atau jasa secara kredit dan berhak atas penerimaan kas di masa mendatang, yang
prosesnya dimulai dari pengambilan keputusan untuk memberikan kredit kepada
langganan, melakukan pengiriman barang, penagihan dan akhirnya menerima
pembayaran, dengan kata lain piutang dapat juga timbul ketika perusahaan
memberikan pinjaman uang kepada perusahaan lain dan menerima promes atau
wesel, melakukan suatu jasa atau transaksi lain yang menciptakan suatu hubungan
dimana satu pihak berutang kepada yang lain seperti pinjaman kepada pimpinan
atau karyawan. Piutang merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam
modal kerja suatu perusahaan. Sebagian piutang dapat dimasukkan dalam modal
kerja yaitu bagian piutang yang terdiri dari dana yang diinvestasikan dalam produk
yang terjual dan sebagian lain yang termasuk modal kerja potensial yaitu bagian
yang merupakan keuntungan.
Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar
secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja yaitu Kas --------
persediaan ---- piutang ------ kas. Dalam keadaan normal dan dimana penjualan
pada umumnya dilakukan dengan kredit, piutang mempunyai tingkat likuiditas yang
lebih tinggi dari pada persediaan, karena perputaran dari piutang ke kas
membutuhkan satu langkah, yang penting kebijaksanaan kredit yang efektif dan
prosedur-prosedur penagihan untuk menjamin penagihan piutang yang tepat pada
waktunya dan mengurangi kerugian akibat piutang tak tertagih.
2. Klasifikasi piutang
Pada umumnya piutang bersumber dari kegiatan operasi normal perusahaan
yaitu penjualan kredit atas barang dan jasa kepada pelanggan, tetapi selain itu
masih banyak sumber-sumber yang dapat menimbulkan piutang.
Smith and Skousen memberikan klasifikasi piutang terdiri atas “piutang
dagang (trade receivables) dan piutang bukan dagang”.
Piutang dagang
a. Wesel tagih atau notes receivables
Wesel tagih ini didukung oleh suatu janji formal tertulis untuk membayar.
b. Piutang usaha atau accounts receivables
Piutang usaha merupakan piutang dagang yang tidak dijamin “rekening
terbuka”. Piutang dagang merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada
pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh
sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal
antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan
yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan. Biasanya piutang dagang tidak
mencakup bunga, meskipun bunga atau biaya jasa dapat saja ditambahkan bilamana
pembayaran tidak dilakukan dalam periode tertentu, dengan kata lain piutang
dagang merupakan tipe piutang paling besar.
Piutang bukan dagang
Piutang bukan dagang ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai
beberapa transaksi-transaksi yaitu :
a. Penjualan surat berharga atau pemilik selain barang dan jasa.
b. Uang muka kepada pemegang saham, para direktur, pejabat, karyawan dan
perusahaan-perusahaan affiliasi.
c. Setoran-setoran kepada kreditur, perusahaan kebutuhan umum dan instansi-
instansi lainnya.
6
d.
e.
f.
g.
h.
Pembayaran dimuka pembelian-pembelian.
Setoran-setoran untuk menjamin pelaksanaan kontrak atau pembayaran biaya.
Tuntutan atas kerugian atau kerusakan.
Saham yang masih harus disetor.
Piutang deviden dan bunga.
Piutang bukan dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan
formal dan secara tertulis. Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam
perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai dan dilaporkan secara terpisah dalam
laporan keuangan.
D. Sistem Informasi Akuntansi Penagihan Piutang
Penagihan piutang dari penjualan kredit dapat dilakukan melalui berbagai cara,
antara lain :
1. Fungsi yang terkait dalam sistem penagihan piutang dari penjualan kredit.
2. Dokumen yang digunakan dalam sistem penagihan piutang.
3. Sistem penagihan piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan
prosedur.
Ad.1. Fungsi yang terkait dalam sistem penagihan piutang dari penjualan kredit
Fungsi yang terkait dalam sistem penagihan piutang dari penjualan kredit adalah :
a. Fungsi secretariat
Fungsi ini bertanggungjawab dalam penerimaan cek dan surat pemberitahuan
atau remittance advice melalui pos dan para debitur perusahaan. Fungsi ini juga
bertugas membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima bersama dari para
debitur dan fungsi ini berada di tangan bagian sekretariat.
b. Fungsi penagihan
Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan penagihan kepada para
debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh fungsi
akuntansi dan fungsi ini berada di tangan bagian penagihan.
c. Fungsi kas
Fungsi ini bertanggungjawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat atau
fungsi penagihan dan menyetorkan kas yang diterima dari berbagai fungsi tersebut
segera ke bank dalam jumlah penuh dan fungsi ini berada di tangan bagian kas.
d. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang
ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang,
dan fungsi ini berada di tangan bagian akuntansi.
e. Fungsi pemeriksa intern
Fungsi ini bertanggungjawab dalam melaksanakan perhitungan yang ada di
tangan fungsi kas secara periodik, dan melakukan rekonsiliasi bank, untuk mengecek
ketelitian catatan kas yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi, dan fungsi ini
berada di tangan bagian pemeriksa intern.
Ad.2. Dokumen yang digunakan dalam sistem penagihan piutang
Dokumen yang digunakan dalam sistem penagihan piutang adalah :
1) Surat pemberitahuan
2) Daftar surat pemberitahuan
3) Bukti setor bank
7
4) Kuitansi.
Surat pemberitahuan merupakan dokumen untuk memberitahu maksud
pembayaran yang akan dilakukan. Daftar surat pemberitahuan merupakan
rekapitulasi penerimaan kas. Bukti setor bank merupakan bukti penyetoran kas yang
diterima dari piutang ke bank. Kuitansi merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat
oleh perusahaan bagi para debitur yang telah melakukan pembayaran utang mereka.
Ad.3. Sistem penagihan piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan
prosedur
Sistem penagihan piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan
prosedur adalah :
1) Penerimaan piutang mengirimkan daftar piutang yang sudah saatnya ditagih
kepada bagian penagihan.
2) Bagian penagihan mengirimkan penagih untuk melakukan penagihan kepada
debitur.
3) Bagian penagihan menerima cek atas nama dalam surat pemberitahuan dari
debitur.
4) Bagian penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang
untuk kepentingan posting ke dalam kartu piutang.
5) Bagian kas mengirim kuitansi sebagai tanda penerimaan kas kepada debitur.
6) Bagian kas menyetor ke bank, setelah cek atas cek tersebut dilakukan
endorsement oleh pejabat yang berwenang.
7) Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank debitur.
Sistem pengendalian intern yang baik mengharuskan agar semua penerimaan
kas dari debitur harus dalam bentuk cek atas nama atau giro bilyet. Penerimaan kas
dari debitur dalam bentuk uang tunai memberikan peluang kepada penagih untuk
melakukan penyelewengan. Bentuk penerimaan kas melalui penagih perusahaan ini
yang biasa dilaksanakan di Indonesia, sedangkan bentuk lain masih jarang
dilakukan.
E. Prosedur Pengendalian dan Pemantauan atau Monitoring Piutang
1. Prosedur Pengendalian Piutang
Salah satu dari model struktur pengendalian intern terdiri dari tiga unsur dan
lima unsur pokok struktur pengendalian intern adalah prosedur pengendalian dan
pemantauan atau monitoring. Prosedur pengendalian adalah
Kebijakan dalam prosedur sebagai tambahan terhadap lingkungan
pengendalian dan system akuntansi yang telah diciptakan oleh manajemen untuk
memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan tercapai.
Prosedur pengendalian memiliki berbagai macam tujuan dan diterapkan dalam
berbagai tingkat organisasi. Prosedur pengendalian dapat dikelompokkan ke dalam
prosedur yang antara lain adalah :
a. Otorisasi yang semestinya atas transaksi dan kegiatan
b. Pemisahan tugas yang mengurangi kesempatan yang memungkinkan seseorang
dalam posisi yang dapat melakukan dan sekaligus menutupi kekeliruan atau
ketidakberesan dalam pealksanaan tugasnya sehari-hari. Oleh karena itu,
tanggung jawab untuk memberikan otorisasi transaksi, mencatat transaksi dan
menyimpan aktiva perlu dipisahkan di tangan karyawan yang berbeda.
c. Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai untuk
membantu pencatatan transaksi secara semestinya, misalnya dengan memantau
penggunaan dokumen pengiriman barang yang bernomor urut tercetak.
8
d. Pengamanan yang cukup atas akses dan penggunaan aktiva perusahaan dan
catatan, misalnya penetapan fasilitas yang dilindungi dan otorisasi untuk akses
ke program dan arsip data komputer.
e. Pengecekan secara bebas atas pelaksanaan dan penilaian yang semestinya atas
jumlah yang dicatat, misalnya pengecekan atas kerjaan klerikal, rekonsiliasi,
pembandingan aktiva yang ada dengan pertanggungjawaban yang tercatat,
pengawasan dengan menggunakan program komputer, penelaahan oleh
manajemen atas laporan yang mengikhtisarkan rincian akun seperti saldo
piutang yang dirinci menurut umur piutang dan penelaahan oleh pemakai atas
laporan yang dihasilkan oleh komputer.
Berkaitan dengan pemakaian komputer dalam sistem informasi akuntansi
dewasa ini, maka perusahaan harus menerapkan pengendalian di lingkungan sistem
yang terkomputerisasi.
Winarno memberikan dua kategori pengendalian di lingkungan system
terkomputerisasi adalah :
1) Pengawasan aplikasi (atau sering disebut juga dengan pengawasan transaksi)
merupakan pengawasan yang dirancang untuk menjamin bahwa (1) semua
transaksi sudah mendapat otorisasi dan (2) semua transaksi sudah dicatat,
diklasifikasi, diproses dan dilaporkan dengan teliti dan benar.
2) Pengawasan umum, ditujukan untuk mengawasi berbagai prosedur, kegiatan
atau aktiva yang tidak secara langsung tercakup dalam pengawasan aplikasi.
Dalam pengawasan aplikasi meliputi tiga jenis pengawasan yaitu :
• Pengawasan masukan
Pengawasan masukan yaitu pengawasan yang ditujukan untuk kegiatan
pencatatan transaksi, dengan pengawasan ini diharapkan setiap transaksi dicatat
dengan teliti, lengkap dan segera.
• Pengawasan proses atau pengawasan pengolahan.
Pengawasan proses atau pengawasan pengolahan dilakukan setelah data
diinput, dengan pengawasan ini diharapkan data diolah secara teliti dan lengkap,
file dan program yang digunakan sudah benar, dan semua transaksi dan catatan
lainnya dapat ditelusuri dengan mudah. Pengawasan proses terdiri dari empat
kategori yaitu :
• Cek logika proses atau processing logic checks
• Kontrol setiap proses atau run-to-run control
• Cek file dan program
• Keterkaitan telusuran audit atau audit trail lingkages.
• Pengawasan keluaran
Pengawasan keluaran dirancang untuk menjamin keluaran yang dihasilkan
oleh sistem sudah lengkap, benar dan didistribusi ke pemakai yang berhak.
Pengawasan ini meliputi dua kegiatan yaitu mengkaji hasil pengolahan dan
pengawasan distribusi laporan.
Pengawasan umum dirancang untuk melengkapi pengawasan aplikasi.
Pengawasan ini meliputi berbagai prosedur, kegiatan dan penggunaan aktiva yang
belum tercakup dalam pengawasan aplikasi terdiri dari :
• Praktik manajemen yang sehat meliputi perencanaan, penganggaran, pemilihan
karyawan dan pengawasan atau supervisi terhadap karyawan.
• Pengawasan operasional yang bertujuan meningkatkan efisiensi pekerjaan tiap
karyawan. Pengawasan ini meliputi tiga tahapan yaitu penetapan standar teknis,
penilaian prestasi dan pengambilan keputusan terutama sebagai tindakan
korektif.
9
2. Monitoring Piutang
Monitoring merupakan proses untuk menilai dari pelaksanaan struktur
pengendalian intern yang telah berjalan. Monitoring merupakan pemantauan yang
dilaksanakan oleh personil yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut baik pada
tahap desain maupun pengoperasian perusahaan, agar pada waktu yang tepat dapat
menentukan apakah struktur pengendalian intern tersebut telah memerlukan
perubahan karena terjadinya perubahan keadaan.
Kell et.al, mendefinisikan monitoring sebagai berikut : Monitoring is a process
that accesses the quality of internal control structures performance over time. It
involves by appropriate of the design operation of control on a suitable timely basis
to determine that ICS is operating as intended and that it is modified as appropiate
for changes in conditions.
Monitoring dapat dilakukan selama kegiatan berlangsung dan dapat dievaluasi
secara periodik. Selama kegiatan berlangsung pengendalian intern penjualan dan
penerimaan kas hasil penagihan piutang dilihat dari keluhan-keluhan yang diterima
dari langganan seperti kesalahan billing, terlambatnya pengiriman barang atau
kesalahan pembayaran di dalam lingkungan perusahaan sendiri. Oleh sebab itu,
perlu dilakukan pemantauan terhadap hasil kerja mereka biasanya dievaluasi secara
periodik, karena manajemen akan melihat hasil laporan penjualan dan laporan
penerimaan kas bulanan atau tahunan apakah sesuai dengan anggaran yang
direncanakan. Pengendalian juga dilaksanakan oleh internal auditor, bila internal
auditor mendapati kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaan pengendalian
intern penjualan dan penerimaan kas, maka harus segera melaporkan kelemahan
tersebut pada manajemen atau komite audit. Manajemen juga dapat menerima
informasi dari pihak ekstern seperti bank atau akuntan publik tentang kelemahan
struktur pengendalian intern penjualan kredit dan penagihan piutang dalam
perusahaan. Informasi yang diterima dari berbagai pihak akan menjadi bahan
pertimbangan bagi manajemen untuk memperbaiki pelaksanaan pengendalian intern
selanjutnya sehingga dapat memperbesar hasil penjualan dan jumlah penerimaan
kas perusahaan.
Dalam unsure-unsur pengendalian intern, monitoring masih merupakan hal
baru bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia, mungkin baru perusahaan-
perusahaan besar yang menerapkannya. Namun sebenarnya kegiatan monitoring
telah berjalan dengan sendirinya dalam suatu perusahaan. Perusahaan sering
memonitoring pelaksanaan pengendalian intern hanya apabila telah terjadi kesalahan
yang fatal dan merugikan perusahaan baik dari segi prosedur kerja maupun dari
besarnya laba yang diinginkan sebagai tujuan akhir perusahaan.
A.
Pengertian dan Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Pada dasarnya informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa,
sehingga dapat dijadikan dasar bagi pengambilan keputusan. Informasi memegang
peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk mengetahui kegiatan apa
yang telah terjadi dengan perusahaannya, melakukan evaluasi apakah kegiatan yang
dilakukan telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan menjamin agar data
tersebut dapat diolah secara efisien menjadi informasi yang akurat, dapat dipercaya
dan tepat waktu maka dalam pengolahan data tersebut diperlukan suatu alat yang
dinamakan sistem informasi.
Ada beberapa perbedaan sistem informasi yang diterapkan perusahaan. Salah
satu sistem informasi yang sangat diperlukan bagi manajemen untuk mengolah data
administrasi dan keuangan adalah sistem informasi akuntansi. Perbedaan tersebut
sebenarnya hanya terletak pada penekanannya saja, namun pada dasarnya tetap
mengandung pengertian yang sama.
Davis, dan kawan-kawan, mengatakan bahwa Accoun-ting information system
encompass the process and procedures by which an organization’s financial
information is received, registered, recorded, handled, processed, stored, and
ultimately disfosed of.
Penjelasan di atas menekankan pada proses dan prosedur pengelolaan atas
informasi keuangan organisasi mulai dari penerimaan sampai dengan informasi
tersebut tidak berguna lagi bagi organisasi.
Sedangkan Robert G. Murdick menyatakan bahwa The accounting information
system can be defined as the set of activities of the organization responsible for
preparation of financial information and the information obtained from transaction
data for the purpose of :(1)internal reporting to managers for use in planning and
controlling current and future operations, and (2) external reporting to stockholders,
government and other outside parties.
Pengertian di atas jelas mengenai sistem informasi akuntansi dan dapat
diambil kesimpulan bahwasistem informasi akuntansi mencakup proses dan
prosedur pengelolaan informasi keuangan organisasi dengan tujuan untuk pelaporan
kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan.
2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sama dengan tujuan
penyusunan sistem akuntansi antara lain :
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada,
baik mengenai mutu, Ketepatan penyajian maupun struktur informasi
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi & pengecekan intern, yaitu untuk
memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk
menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan.
1
d. Untukmengurangi
akuntansi.
biaya
klerikal
dalam penyeleng-garaan catatan
Tujuan di atas dapat dijelaskan bahwa biasanya perusahaan baru memulai
usahanya sangat memerlukan penyusunan sistem informasi akuntansi yang lengkap.
Namun, adakalanya sistem informasi akuntansi yang sudah ada tidak dapat
memenuhi kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian
maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Dengan memperbaiki
pengawasan akuntansi dan pengendalian intern, maka pertanggungjawaban
terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik serta
informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut dapat
B. Struktur Pengendalian Intern
1. Pengertian struktur pengendalian intern
Pengendalian intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak
dipergunakan dalam berbagai kepentingan. Fungsi dari pengendalian intern ini
semakin penting, karena perusahaan semakin berkembang dengan system akuntansi
yang semakin rumit. Semua pimpinan perusahaan harus menyadari dan memahami
arti penting pengendalian intern.
Struktur pengendalian intern satuan usaha terdiri dari kebijakan dan
prosedur yang diterapkan untuk keyakinan (assurance) memadai bahwa tujuan
tertentu satuan usaha akan dicapai.
Kell, et.al., mengatakan pengendalian intern adalah sebagai berikut :An
entity’s internal control structure consists of the policies and procedures established
to provide Reasonable assurance that specific entity objectives will be achieved.
Entity’s internal control structure consists of three elements (1) the control
environment, (2) the accounting system, and (3) control procedures.
Proseduradalahurut-urutanpekerjaanyangharusdiikutidalam
mengimplementasikan kebijakan yang telah ditetapkan, sedangkan tujuan
merupakan pernyataan mengenai apa yang diinginkan perusahaan untuk dicapai.
Pengertian tentang pengendalian intern dalam arti luas adalah :Internal
control comprises the plan of organization and all of the coordinated methods and
measures adopted a business to safeguard its assets, check the accuracy and
realibility of its accounting data, promote operational efficiency and encourage
adherence to prescribed managerial policies.
Penjelasan definisi di atas meliputi struktur organisasi,metode dan ukuran-
ukuran yang dikoordinasikan
Untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
untuk menekankan tujuan yang hendak dicapai dan bukan unsure-unsur yang
membentuk sistem tersebut.
Internal control is a process affected by and entity’s board of directors,
management, and other personnel designed to provide reasonable assurance
regarding the achievement of objectives in the following categories : (a) realibity of
financial reporting, (b) effectiveness and efficiency of operations, and (c) complience
with applicable laws and regulations.
Penjelasan definisi di atas menyimpulkan bahwa pengendalian intern adalah
suatu proses yang terdiri dari usaha atau tindakan-tindakan yang tepat dan
terintegrasi yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Pelaksanaan pengendalian
intern melibatkan seluruh anggota organisasi bukan dibebankan pada bagian
tertentu saja, sehingga memberikan keyakinan terpercaya atas seluruh kegiatan
organisasi yang meliputi realibility
2
dari pelaporan keuangan, efisiensi dan keefektifan atas kegiatan atau operasi
perusahaan dan kepatuhan terhadap hokum dan undang-undang yang berlaku.
2. Unsur-unsur struktur pengendalian intern
Struktur pengendalian intern yang baik memiliki karakteristik yang meliputi
hal-hal berikut : Suatu rencana organisasi yang memungkinkan adanya pemisahan
pertanggungjawaban fungsi secara tepat.
a. Suatu sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang tepat untuk
memungkinkan pengendalian akuntansi yang memadai terhadap aktiva,
utang, pendapatan dan biaya.
b. Praktik yang sehat diikuti dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dari setiap
bagian organisasi.
c. Kualitas pengamat yang sesuai dengan tanggung jawab.
Karakteristik yang baik akan mendukung terciptanya pengendalian intern
yang efektif. Rencana organisasi, sistem otorisasi, dan prosedur pencatatan
yang tepat, praktik yang sehat serta kualitas pengamat yang sesuai harus
terintegrasi dengan baik dalam pelaksanaan kerjanya. Kelancaran pekerjaan
akan memudahkan struktur pengendalian intern terlaksananya dalam
mencapai tujuan. Namun untuk keberhasilan tujuan terdapat beberapa unsur
pokok yang dapat menentukan keberhasilan struktur pengendalian intern.
Berikut ini akan dijelaskan tiga unsur-unsur pengendalian intern, yaitu :
• Lingkungan pengendalian
• Sistem akuntansi
• Prosedur pengendalian
Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan pengaruh gabungan dari berbagai
faktor dalam membentuk, memperkuat atau memperlemah efektivitas kebijakan dan
prosedur tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut adalah :
1) Falsafah manajemen dan gaya operasinya
2) Struktur organisasi satuan usaha
3) Berfungsinya dewan komisaris, dan komite-komite yang dibentuk
4) Metode pemberian wewenang dan tanggung jawab
5) Metode pengendalian manajemen dalam membantu dan menindaklanjuti kinerja,
termasuk audit intern.
6) Kebijakan dan praktik personalia
7) Berbagai factor ekstern yang mempengaruhi operasi dan praktik satuan usaha,
seperti pemeriksaan yang dilakukan oleh badan legislative dan lembaga
pemerintah. Lingkungan pengendalian mencerminkan keseluruhan sikap,
kesadaran dan tindakan dari dewan komisaris, manajemen, pemilik dan pihak
lain mengenai pentingnya pengendalian intern dan tekanannya pada satuan
usaha yang bersangkutan.
Sistem akuntansi
Sistem akuntansi terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk
mengidentifikasikan, menghimpun
Menganalisa, mengelompokkan, mencatat dan melaporkan transaksi satuan usaha
dan untuk menyelenggarakan pertanggungjawaban aktiva dan kewajiban yang
bersangkutan dengan transaksi tersebut.
Sistem akuntansi yang efektif mempertimbangkan pembuatan metode dan
catatan yaitu : Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang saha.
3
Menggambarkan transaksi secara tepat waktu dan cukup rinci sehingga
memungkinkan pengelompokkan transaksi secara semestinya untuk pelaporan
keuangan.
1.Mengukur nilai transaksi dengan cara yang memungkinkan pencatatan nilai
keuangan yang layak dalam laporan keuangan.
2.Menentukan periode terjadinya transaksi untuk memungkinkan pencatatan nilai
keuangan yang layak dalam laporan keuangan.
3.Menyajikan dengan semestinya transaksi dan pengungkapannya dalam laporan
keuangan.
Prosedur pengendalian
Prosedur pengendalian adalah kebijakan dan prosedur sebagai tambahan
terhadap lingkungan pengendalian dan
dan sistem akuntansi yang telah diciptakan oleh manajemen untuk memberikan
keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan tercapai. Prosedur
pengendalian mempunyai beberapa tujuan dan diterapkan pada berbagai tingkatan
organisasi dan pembrosesan data. Prosedur pengendalian dapat diintegrasikan dalam
komponen tertentu lingkungan pengendalian dan system akuntansi. Secara umum
prosedur pengendalian dapat dikelompokkan ke dalam prosedur, yaitu :
1. Otorisasi yang semestinya atas transaksi dan kegiatan.
2. Pemisahan tugas yang mengurangi kesempatan yang memungkingkan seseorang
dalam posisi yang dapat melakukan dan sekaligus menutupi kekeliruan atau
ketidakberesan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari. Oleh sebab itu,
tanggung jawab untuk memberikan otorisasi transaksi, mencatat transaksi, dan
menyimpan aktiva perlu dipisahkan di tangan karyawan yang berbeda.
3. Perancang dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai untuk
membantu pencatatan secara semestinya transaksi dan peristiwa, misalnya
dengan memantau penggunaan dokumen pengiriman barang yang bernomor urut
tercetak.
4. Pengamanan yang cukup atas akses dan penggunaan aktiva perusahaan dan
catatan, misalnya penetapan fasilitas yang dilindungi dan otorisasi untuk akses
ke program dan arsip data komputer.
5. Pengecekan secara independen atas pelaksanaan dan penilaian yang semestinya
atas jumlah yang dicatat, misalnya pengecekan atas pekerjaan klerikal,
rekonsiliasi, pembandingan aktiva yang ada dengan pertanggungjawaban yang
tercatat, pengawasan dengan menggunakan program komputer, penelaahan oleh
manajemen atas laporan yang mengikhtisarkan rincian akan (misalnya saldo
piutang yang dirinci menurut umur piutang) dan penelaahan oleh pemakai atas
laporan yang dihasilkan oleh komputer.
Walter G.Kell, William C.Boynton and Richard E.Ziegler menyatakan bahwa struktur
pengendalian intern terdiri dari :
a. Control environment
b. Risk assessment
c. Information and communication
d. Control activities
e. Monitoring.
a. Control environment
Control environment atau lingkungan pengendalian mencerminkan suasana
perusahaan yang mempengaruhi sikap dan tindakan para anggota perusahaan akan
pentingnya pengendalian. Efektivitas sistem akuntansi dan prosedur
4
Pengendalian sangat ditentukan oleh suasana yang diciptakan oleh
lingkungan pengendalian. Ini berarti pengendalian mempunyai dampak yang sangat
besar terhadap keseriusan pengendalian intern yang diterapkan dalam perusahaan.
b. Risk assessment
Penetapan resiko laporan keuangan adalah mengidentifikasi dan menganalisa
resiko-resiko yang berhubungan dengan manajemen perusahaan untuk menyiapkan
laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Penetapan resiko oleh manajemen berkenaan dengan hubungan resiko terhadap
pernyataan laporan keuangan yang khusus dan kegiatan mencatat, memproses,
menyimpulkan dan melaporkan data akuntansi.
c. Information and communication
Information and communication atau informasi dan komunikasi sangat
berguna untuk menghasilkan laporan keuangan. Sistem informasi sangat relevan
untuk tujuan laporan keuangan yang mencakup sistem akuntansi dan melindungi
harta dan hutang perusahaan. Sistem akuntansi seharusnya mencakup penafsiran
audit yang lengkap, karena penafsiran transaksi sangat penting bagi manajemen dan
auditor. Dengan kata lain komunikasi melibatkan pemahaman yang jelas dari peran
dan tanggung jawab setiap individu yang berkenaan dengan struktur pengendalian
intern atas laporan keuangan. Komunikasi harus dapat meyakinkan bahwa setiap
personil terlibat dalam memahami laporan keuangan dan kegiatan mereka baik di
luar perusahaan ataupun dalam perusahaan.
d. Control activities
Control activities atau pengendalian aktivitas adalah kebijakan prosedur yang
membantu meyakinkan bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Pengendalian ini
meyakinkan tidankan-tindakan yang diambil untuk mengatasi resiko dalam mencapai
tujuan organisasi. Pengawasan ini harus terlaksana pada semua tingkat fungsi
manajemen.
e. Monitoring
Monitoring merupakan proses untuk menilai kualitas dari pelaksanaan
struktur pengendalian intern yang telah berjalan. Monitoring merupakan pemantauan
terhadap personil yang mengawasi desain dan operasi perusahaan yang
dilaksanakan. Struktur pengendalian intern yang berjalan diharapkan dapat
mengatasi atau mengantisipasi penyimpangan atau kecurangan yang terjadi.
Monitoring dapat dilaksanakan selama kegiatan perusahaan berjalan dan dapat
dievaluasi secara periodik.
c. Pengertian dan Klasifikasi Piutang
1. Pengertian piutang
Piutang merupakan suatu proses yang penting, yang dapat menunjukkan satu
bagian yang besar dari harta likuid perusahaan.
Kieso dan Weygandt mendefinisikan pengertian piutang sebagai berikut :
Receivables are claims held against customers and others for money, goods, or
services. Sedangkan pengertian piutang menurut S.Hadibroto adalah : Piutang
merupakan klaim terhadap pihak lain, apakah klaim tersebut berupa uang, barang
atau jasa, untuk maksud akuntansi istilah dipergunakan dalam arti yang lebih sempit
yaitu merupakan klaim yang diharapkan akan diselesaikan dengan uang. Penjelasan
definisi di atas diketahui bahwa piutang secara luas diartikan sebagai tagihan atas
segala sesuatu hak perusahaan baik berupa uang, barang maupun jasa atas pihak
ketiga setelah perusahaan melaksanakan kewajibannya, sedangkan secara sempit
5
piutang diartikan sebagai tagihan yang hanya dapat diselesaikan dengan diterimanya
uang di masa yang akan datang.
Pada umumnya piutang timbul ketika sebuah perusahaan menjual barang
atau jasa secara kredit dan berhak atas penerimaan kas di masa mendatang, yang
prosesnya dimulai dari pengambilan keputusan untuk memberikan kredit kepada
langganan, melakukan pengiriman barang, penagihan dan akhirnya menerima
pembayaran, dengan kata lain piutang dapat juga timbul ketika perusahaan
memberikan pinjaman uang kepada perusahaan lain dan menerima promes atau
wesel, melakukan suatu jasa atau transaksi lain yang menciptakan suatu hubungan
dimana satu pihak berutang kepada yang lain seperti pinjaman kepada pimpinan
atau karyawan. Piutang merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam
modal kerja suatu perusahaan. Sebagian piutang dapat dimasukkan dalam modal
kerja yaitu bagian piutang yang terdiri dari dana yang diinvestasikan dalam produk
yang terjual dan sebagian lain yang termasuk modal kerja potensial yaitu bagian
yang merupakan keuntungan.
Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar
secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja yaitu Kas --------
persediaan ---- piutang ------ kas. Dalam keadaan normal dan dimana penjualan
pada umumnya dilakukan dengan kredit, piutang mempunyai tingkat likuiditas yang
lebih tinggi dari pada persediaan, karena perputaran dari piutang ke kas
membutuhkan satu langkah, yang penting kebijaksanaan kredit yang efektif dan
prosedur-prosedur penagihan untuk menjamin penagihan piutang yang tepat pada
waktunya dan mengurangi kerugian akibat piutang tak tertagih.
2. Klasifikasi piutang
Pada umumnya piutang bersumber dari kegiatan operasi normal perusahaan
yaitu penjualan kredit atas barang dan jasa kepada pelanggan, tetapi selain itu
masih banyak sumber-sumber yang dapat menimbulkan piutang.
Smith and Skousen memberikan klasifikasi piutang terdiri atas “piutang
dagang (trade receivables) dan piutang bukan dagang”.
Piutang dagang
a. Wesel tagih atau notes receivables
Wesel tagih ini didukung oleh suatu janji formal tertulis untuk membayar.
b. Piutang usaha atau accounts receivables
Piutang usaha merupakan piutang dagang yang tidak dijamin “rekening
terbuka”. Piutang dagang merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada
pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh
sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal
antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan
yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan. Biasanya piutang dagang tidak
mencakup bunga, meskipun bunga atau biaya jasa dapat saja ditambahkan bilamana
pembayaran tidak dilakukan dalam periode tertentu, dengan kata lain piutang
dagang merupakan tipe piutang paling besar.
Piutang bukan dagang
Piutang bukan dagang ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai
beberapa transaksi-transaksi yaitu :
a. Penjualan surat berharga atau pemilik selain barang dan jasa.
b. Uang muka kepada pemegang saham, para direktur, pejabat, karyawan dan
perusahaan-perusahaan affiliasi.
c. Setoran-setoran kepada kreditur, perusahaan kebutuhan umum dan instansi-
instansi lainnya.
6
d.
e.
f.
g.
h.
Pembayaran dimuka pembelian-pembelian.
Setoran-setoran untuk menjamin pelaksanaan kontrak atau pembayaran biaya.
Tuntutan atas kerugian atau kerusakan.
Saham yang masih harus disetor.
Piutang deviden dan bunga.
Piutang bukan dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan
formal dan secara tertulis. Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam
perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai dan dilaporkan secara terpisah dalam
laporan keuangan.
D. Sistem Informasi Akuntansi Penagihan Piutang
Penagihan piutang dari penjualan kredit dapat dilakukan melalui berbagai cara,
antara lain :
1. Fungsi yang terkait dalam sistem penagihan piutang dari penjualan kredit.
2. Dokumen yang digunakan dalam sistem penagihan piutang.
3. Sistem penagihan piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan
prosedur.
Ad.1. Fungsi yang terkait dalam sistem penagihan piutang dari penjualan kredit
Fungsi yang terkait dalam sistem penagihan piutang dari penjualan kredit adalah :
a. Fungsi secretariat
Fungsi ini bertanggungjawab dalam penerimaan cek dan surat pemberitahuan
atau remittance advice melalui pos dan para debitur perusahaan. Fungsi ini juga
bertugas membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima bersama dari para
debitur dan fungsi ini berada di tangan bagian sekretariat.
b. Fungsi penagihan
Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan penagihan kepada para
debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh fungsi
akuntansi dan fungsi ini berada di tangan bagian penagihan.
c. Fungsi kas
Fungsi ini bertanggungjawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat atau
fungsi penagihan dan menyetorkan kas yang diterima dari berbagai fungsi tersebut
segera ke bank dalam jumlah penuh dan fungsi ini berada di tangan bagian kas.
d. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang
ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang,
dan fungsi ini berada di tangan bagian akuntansi.
e. Fungsi pemeriksa intern
Fungsi ini bertanggungjawab dalam melaksanakan perhitungan yang ada di
tangan fungsi kas secara periodik, dan melakukan rekonsiliasi bank, untuk mengecek
ketelitian catatan kas yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi, dan fungsi ini
berada di tangan bagian pemeriksa intern.
Ad.2. Dokumen yang digunakan dalam sistem penagihan piutang
Dokumen yang digunakan dalam sistem penagihan piutang adalah :
1) Surat pemberitahuan
2) Daftar surat pemberitahuan
3) Bukti setor bank
7
4) Kuitansi.
Surat pemberitahuan merupakan dokumen untuk memberitahu maksud
pembayaran yang akan dilakukan. Daftar surat pemberitahuan merupakan
rekapitulasi penerimaan kas. Bukti setor bank merupakan bukti penyetoran kas yang
diterima dari piutang ke bank. Kuitansi merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat
oleh perusahaan bagi para debitur yang telah melakukan pembayaran utang mereka.
Ad.3. Sistem penagihan piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan
prosedur
Sistem penagihan piutang melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan
prosedur adalah :
1) Penerimaan piutang mengirimkan daftar piutang yang sudah saatnya ditagih
kepada bagian penagihan.
2) Bagian penagihan mengirimkan penagih untuk melakukan penagihan kepada
debitur.
3) Bagian penagihan menerima cek atas nama dalam surat pemberitahuan dari
debitur.
4) Bagian penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang
untuk kepentingan posting ke dalam kartu piutang.
5) Bagian kas mengirim kuitansi sebagai tanda penerimaan kas kepada debitur.
6) Bagian kas menyetor ke bank, setelah cek atas cek tersebut dilakukan
endorsement oleh pejabat yang berwenang.
7) Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank debitur.
Sistem pengendalian intern yang baik mengharuskan agar semua penerimaan
kas dari debitur harus dalam bentuk cek atas nama atau giro bilyet. Penerimaan kas
dari debitur dalam bentuk uang tunai memberikan peluang kepada penagih untuk
melakukan penyelewengan. Bentuk penerimaan kas melalui penagih perusahaan ini
yang biasa dilaksanakan di Indonesia, sedangkan bentuk lain masih jarang
dilakukan.
E. Prosedur Pengendalian dan Pemantauan atau Monitoring Piutang
1. Prosedur Pengendalian Piutang
Salah satu dari model struktur pengendalian intern terdiri dari tiga unsur dan
lima unsur pokok struktur pengendalian intern adalah prosedur pengendalian dan
pemantauan atau monitoring. Prosedur pengendalian adalah
Kebijakan dalam prosedur sebagai tambahan terhadap lingkungan
pengendalian dan system akuntansi yang telah diciptakan oleh manajemen untuk
memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan tercapai.
Prosedur pengendalian memiliki berbagai macam tujuan dan diterapkan dalam
berbagai tingkat organisasi. Prosedur pengendalian dapat dikelompokkan ke dalam
prosedur yang antara lain adalah :
a. Otorisasi yang semestinya atas transaksi dan kegiatan
b. Pemisahan tugas yang mengurangi kesempatan yang memungkinkan seseorang
dalam posisi yang dapat melakukan dan sekaligus menutupi kekeliruan atau
ketidakberesan dalam pealksanaan tugasnya sehari-hari. Oleh karena itu,
tanggung jawab untuk memberikan otorisasi transaksi, mencatat transaksi dan
menyimpan aktiva perlu dipisahkan di tangan karyawan yang berbeda.
c. Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai untuk
membantu pencatatan transaksi secara semestinya, misalnya dengan memantau
penggunaan dokumen pengiriman barang yang bernomor urut tercetak.
8
d. Pengamanan yang cukup atas akses dan penggunaan aktiva perusahaan dan
catatan, misalnya penetapan fasilitas yang dilindungi dan otorisasi untuk akses
ke program dan arsip data komputer.
e. Pengecekan secara bebas atas pelaksanaan dan penilaian yang semestinya atas
jumlah yang dicatat, misalnya pengecekan atas kerjaan klerikal, rekonsiliasi,
pembandingan aktiva yang ada dengan pertanggungjawaban yang tercatat,
pengawasan dengan menggunakan program komputer, penelaahan oleh
manajemen atas laporan yang mengikhtisarkan rincian akun seperti saldo
piutang yang dirinci menurut umur piutang dan penelaahan oleh pemakai atas
laporan yang dihasilkan oleh komputer.
Berkaitan dengan pemakaian komputer dalam sistem informasi akuntansi
dewasa ini, maka perusahaan harus menerapkan pengendalian di lingkungan sistem
yang terkomputerisasi.
Winarno memberikan dua kategori pengendalian di lingkungan system
terkomputerisasi adalah :
1) Pengawasan aplikasi (atau sering disebut juga dengan pengawasan transaksi)
merupakan pengawasan yang dirancang untuk menjamin bahwa (1) semua
transaksi sudah mendapat otorisasi dan (2) semua transaksi sudah dicatat,
diklasifikasi, diproses dan dilaporkan dengan teliti dan benar.
2) Pengawasan umum, ditujukan untuk mengawasi berbagai prosedur, kegiatan
atau aktiva yang tidak secara langsung tercakup dalam pengawasan aplikasi.
Dalam pengawasan aplikasi meliputi tiga jenis pengawasan yaitu :
• Pengawasan masukan
Pengawasan masukan yaitu pengawasan yang ditujukan untuk kegiatan
pencatatan transaksi, dengan pengawasan ini diharapkan setiap transaksi dicatat
dengan teliti, lengkap dan segera.
• Pengawasan proses atau pengawasan pengolahan.
Pengawasan proses atau pengawasan pengolahan dilakukan setelah data
diinput, dengan pengawasan ini diharapkan data diolah secara teliti dan lengkap,
file dan program yang digunakan sudah benar, dan semua transaksi dan catatan
lainnya dapat ditelusuri dengan mudah. Pengawasan proses terdiri dari empat
kategori yaitu :
• Cek logika proses atau processing logic checks
• Kontrol setiap proses atau run-to-run control
• Cek file dan program
• Keterkaitan telusuran audit atau audit trail lingkages.
• Pengawasan keluaran
Pengawasan keluaran dirancang untuk menjamin keluaran yang dihasilkan
oleh sistem sudah lengkap, benar dan didistribusi ke pemakai yang berhak.
Pengawasan ini meliputi dua kegiatan yaitu mengkaji hasil pengolahan dan
pengawasan distribusi laporan.
Pengawasan umum dirancang untuk melengkapi pengawasan aplikasi.
Pengawasan ini meliputi berbagai prosedur, kegiatan dan penggunaan aktiva yang
belum tercakup dalam pengawasan aplikasi terdiri dari :
• Praktik manajemen yang sehat meliputi perencanaan, penganggaran, pemilihan
karyawan dan pengawasan atau supervisi terhadap karyawan.
• Pengawasan operasional yang bertujuan meningkatkan efisiensi pekerjaan tiap
karyawan. Pengawasan ini meliputi tiga tahapan yaitu penetapan standar teknis,
penilaian prestasi dan pengambilan keputusan terutama sebagai tindakan
korektif.
9
2. Monitoring Piutang
Monitoring merupakan proses untuk menilai dari pelaksanaan struktur
pengendalian intern yang telah berjalan. Monitoring merupakan pemantauan yang
dilaksanakan oleh personil yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut baik pada
tahap desain maupun pengoperasian perusahaan, agar pada waktu yang tepat dapat
menentukan apakah struktur pengendalian intern tersebut telah memerlukan
perubahan karena terjadinya perubahan keadaan.
Kell et.al, mendefinisikan monitoring sebagai berikut : Monitoring is a process
that accesses the quality of internal control structures performance over time. It
involves by appropriate of the design operation of control on a suitable timely basis
to determine that ICS is operating as intended and that it is modified as appropiate
for changes in conditions.
Monitoring dapat dilakukan selama kegiatan berlangsung dan dapat dievaluasi
secara periodik. Selama kegiatan berlangsung pengendalian intern penjualan dan
penerimaan kas hasil penagihan piutang dilihat dari keluhan-keluhan yang diterima
dari langganan seperti kesalahan billing, terlambatnya pengiriman barang atau
kesalahan pembayaran di dalam lingkungan perusahaan sendiri. Oleh sebab itu,
perlu dilakukan pemantauan terhadap hasil kerja mereka biasanya dievaluasi secara
periodik, karena manajemen akan melihat hasil laporan penjualan dan laporan
penerimaan kas bulanan atau tahunan apakah sesuai dengan anggaran yang
direncanakan. Pengendalian juga dilaksanakan oleh internal auditor, bila internal
auditor mendapati kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaan pengendalian
intern penjualan dan penerimaan kas, maka harus segera melaporkan kelemahan
tersebut pada manajemen atau komite audit. Manajemen juga dapat menerima
informasi dari pihak ekstern seperti bank atau akuntan publik tentang kelemahan
struktur pengendalian intern penjualan kredit dan penagihan piutang dalam
perusahaan. Informasi yang diterima dari berbagai pihak akan menjadi bahan
pertimbangan bagi manajemen untuk memperbaiki pelaksanaan pengendalian intern
selanjutnya sehingga dapat memperbesar hasil penjualan dan jumlah penerimaan
kas perusahaan.
Dalam unsure-unsur pengendalian intern, monitoring masih merupakan hal
baru bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia, mungkin baru perusahaan-
perusahaan besar yang menerapkannya. Namun sebenarnya kegiatan monitoring
telah berjalan dengan sendirinya dalam suatu perusahaan. Perusahaan sering
memonitoring pelaksanaan pengendalian intern hanya apabila telah terjadi kesalahan
yang fatal dan merugikan perusahaan baik dari segi prosedur kerja maupun dari
besarnya laba yang diinginkan sebagai tujuan akhir perusahaan.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Berikut pengertian-pengertian mengenai sistem informasi akuntansi (SIA) :
1. Wilkinson (1991)
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997)
Mendefinisikan sistem informasi akuntansi (SIA) sebagai subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses dan melaporkan informsi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
• Hubungan SIA dengan SIM
Sistem informasi manajemen berkepentingan dengan penyediaan informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk membantu pengambilan keputusan bagi berbagai tingkatan manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan. Ditinjau dari hal tersebut, maka sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen.
• SIA pengertian Akuntansi
Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :
a. Penekanan pada aspek fungsi yaitu pada penggunaan informasi akuntansi.
Berdasarkan aspek fungsi akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyajikan informasi yang penting untuk melakukan suatu tindakan yang efisien dan mengevaluasi suatu aktivitas dari organisasi. Informasi tersebut penting untuk perencanaan yang efektif, pengawasan dan pembuatan keputusan oleh manajemen serta memberikan pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditor, pemerintah dan lainnya.
b. Penekanan pada aspek aktivitas dari orang yang melaksanakan proses akuntansi.
Dalam aspek ini orang yang melaksanakan proses akuntansi harus :
a) Mengidentifikasikan data yang relevan dalam pembuatan keputusan.
b) Memproses atau menganalisa data yang relevan.
c) Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan.
• Fungsi Utama SIA
Setiap sistem informasi akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
b. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
c. Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
d. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.
Proses Siklus SIA
Akuntansi pada dasarnya terdiri dari tiga proses aktivitas, yaitu : mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari sebuah organisasi atau perusahaan.
• Proses pertama adalah identifikasi, yaitu aktivitas memilih kegiatan yang termasuk kegiatan ekonomi.
• Proses kedua adalah pencatatan, yaitu semua kejadian ekonomi tersebut dicatat untuk menyediakan sejarah dari kegiatan keuangan dari organisasi tersebut.
• Proses ketiga adalah komunikasi, yaitu informasi yang telah didapat dari identifikasi dan pencatatan tidak akan berguna bila tidak dikomunikasikan, informasi ini dikomunikasikan melalui persiapan dan distribusi dari laporan akuntansi, yang paling umum disebut laporan keuangan.
Siklus akuntansi adalah tahapan kegiatan yang dilalui dalam melaksanakan kegiatan akuntansi. Proses tersebut berjalan terus menerus dan berulang kembali sehingga merupakan suatu siklus.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Sistem Akuntansi Biaya
Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
VI. Kesimpulan
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Sistem informasi manajemen berkepentingan dengan penyediaan informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk membantu pengambilan keputusan bagi berbagai tingkatan manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan. Ditinjau dari hal tersebut, maka sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
` Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sistem Informasi Akuntansi memiliki 2 komponen yaitu
- Spesialis Informasi
- Akuntan
• Siklus akuntansi adalah tahapan kegiatan yang dilalui dalam melaksanakan kegiatan akuntansi. Proses tersebut berjalan terus menerus dan berulang kembali sehingga merupakan suatu siklus.
Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Berikut pengertian-pengertian mengenai sistem informasi akuntansi (SIA) :
1. Wilkinson (1991)
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997)
Mendefinisikan sistem informasi akuntansi (SIA) sebagai subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses dan melaporkan informsi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
• Hubungan SIA dengan SIM
Sistem informasi manajemen berkepentingan dengan penyediaan informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk membantu pengambilan keputusan bagi berbagai tingkatan manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan. Ditinjau dari hal tersebut, maka sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen.
• SIA pengertian Akuntansi
Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :
a. Penekanan pada aspek fungsi yaitu pada penggunaan informasi akuntansi.
Berdasarkan aspek fungsi akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyajikan informasi yang penting untuk melakukan suatu tindakan yang efisien dan mengevaluasi suatu aktivitas dari organisasi. Informasi tersebut penting untuk perencanaan yang efektif, pengawasan dan pembuatan keputusan oleh manajemen serta memberikan pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditor, pemerintah dan lainnya.
b. Penekanan pada aspek aktivitas dari orang yang melaksanakan proses akuntansi.
Dalam aspek ini orang yang melaksanakan proses akuntansi harus :
a) Mengidentifikasikan data yang relevan dalam pembuatan keputusan.
b) Memproses atau menganalisa data yang relevan.
c) Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan.
• Fungsi Utama SIA
Setiap sistem informasi akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
b. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
c. Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
d. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.
Proses Siklus SIA
Akuntansi pada dasarnya terdiri dari tiga proses aktivitas, yaitu : mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari sebuah organisasi atau perusahaan.
• Proses pertama adalah identifikasi, yaitu aktivitas memilih kegiatan yang termasuk kegiatan ekonomi.
• Proses kedua adalah pencatatan, yaitu semua kejadian ekonomi tersebut dicatat untuk menyediakan sejarah dari kegiatan keuangan dari organisasi tersebut.
• Proses ketiga adalah komunikasi, yaitu informasi yang telah didapat dari identifikasi dan pencatatan tidak akan berguna bila tidak dikomunikasikan, informasi ini dikomunikasikan melalui persiapan dan distribusi dari laporan akuntansi, yang paling umum disebut laporan keuangan.
Siklus akuntansi adalah tahapan kegiatan yang dilalui dalam melaksanakan kegiatan akuntansi. Proses tersebut berjalan terus menerus dan berulang kembali sehingga merupakan suatu siklus.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Sistem Akuntansi Biaya
Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
VI. Kesimpulan
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Sistem informasi manajemen berkepentingan dengan penyediaan informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk membantu pengambilan keputusan bagi berbagai tingkatan manajemen dalam suatu organisasi atau perusahaan. Ditinjau dari hal tersebut, maka sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
` Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sistem Informasi Akuntansi memiliki 2 komponen yaitu
- Spesialis Informasi
- Akuntan
• Siklus akuntansi adalah tahapan kegiatan yang dilalui dalam melaksanakan kegiatan akuntansi. Proses tersebut berjalan terus menerus dan berulang kembali sehingga merupakan suatu siklus.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem Informasi Akuntansi, banyak pengertian dari Sistem Informasi Akuntansi. Menurut Wilkinson (1991), Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan Menurut Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997), Mendefinisikan sistem informasi akuntansi (SIA) sebagai subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses dan melaporkan informsi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
Secara Umum, definisi SIA adalah Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Sistem Akuntansi Biaya
Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Sistem Budgeting
adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
2. Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
3. Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Pengendalian sistem akuntansi yang telah ditulis oleh kalangan para ahli diantaranya akan dikemukakan Mulyadi (1993 : 3) adalah sebagai berikut :
“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyatakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna membuahkan pengelolaan perusahaan”.
Adapun menurut Zaki Baridwan (1990 : 3) mendefinisikan sistem akuntansi adalah :
“Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolahm menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi finasial dan pembuat keputusan yang relevan kepada pihak ekstern dan intern perusahaan”.
Menurut George H. Board dan William Hopswood dalam Amir Abadi Yusuf (2001 : 1) memberikan pengertian sebagai berikut :
“Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumberdaya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi dan dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan”.
Dengan demikian dilihat dari definisi di atas, sistem informasi akuntansi atau sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan-perusahaan tersebut.
Beberapa isi pokok dari sistem akuntansi dan prosedur-prosedur yang berhubungan sebagai berikut :
1. Sistem akuntansi penjualan kredit.
2. Sistem akuntansi piutang.
3. Sistem akuntansi pembelian.
4. Sistem akuntansi utang.
5. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan.
6. Sistem akuntansi biaya.
7. Sistem akuntansi penerimaan kas.
8. Sistem akuntansi pengeluaran kas.
9. Sistem akuntansi persediaan.
10. Sistem akuntansi aktiva tetap.
Sesuai dengan akuntansi yang telah dikemukkan itu, maka untuk menunjukkan fungsi-fungsi dari sistem tersebut, dari definisi tersebut di atas sistem akuntansi secara administratif akan terdiri dari bentuk-bentuk formulir serta laporan yang disajikan. Oleh karena itu fungsi akuntansi akan sejalan dengan fungsi bentuk-bentuk formulir, buku-buku catatan akuntansi, serta laporan akuntansi dalam suatu perusahaan.
Berdasarkan pada apa yang telah disajikan di atas, maka jelaslah bahwa sistem akuntansi adalah suatu bentuk informasi sistem di dalam perusahaan. Sistem akuntansi merupakan daripada “Management Information Systen” khususnya informasi yang bersifat keuangan. Pelaksanaan fungsi sistem akuntansi ini merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap perusahaan yang makin berkembang.
Sistem akuntansi membutuhkan sistem pekerjaan penyusunan laporan selanjutnya yang akan digunakan sebagai alat komunikasi untuk keperluan manajemen, baik keperluan intern maupun keperluan ekstern perusahaan. Pihak intern perusahaan memanfaatkan sistem akuntansi berserta hasil-hasilnya sebagai sarana manajemen dibidang perencanaan dan pengendalian, sedangkan pihak ekstern yang memiliki kepentingan umum meminta pertanggungjawaban perusahaan dalam bentuk laporan keuangan yang merupakan sistem akuntansi.
Sistem Informasi Akuntansi, banyak pengertian dari Sistem Informasi Akuntansi. Menurut Wilkinson (1991), Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan Menurut Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997), Mendefinisikan sistem informasi akuntansi (SIA) sebagai subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses dan melaporkan informsi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
Secara Umum, definisi SIA adalah Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
• SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
• SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Sistem Akuntansi Biaya
Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Sistem Budgeting
adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
2. Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
3. Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Pengendalian sistem akuntansi yang telah ditulis oleh kalangan para ahli diantaranya akan dikemukakan Mulyadi (1993 : 3) adalah sebagai berikut :
“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyatakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna membuahkan pengelolaan perusahaan”.
Adapun menurut Zaki Baridwan (1990 : 3) mendefinisikan sistem akuntansi adalah :
“Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolahm menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi finasial dan pembuat keputusan yang relevan kepada pihak ekstern dan intern perusahaan”.
Menurut George H. Board dan William Hopswood dalam Amir Abadi Yusuf (2001 : 1) memberikan pengertian sebagai berikut :
“Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumberdaya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi dan dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan”.
Dengan demikian dilihat dari definisi di atas, sistem informasi akuntansi atau sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan-perusahaan tersebut.
Beberapa isi pokok dari sistem akuntansi dan prosedur-prosedur yang berhubungan sebagai berikut :
1. Sistem akuntansi penjualan kredit.
2. Sistem akuntansi piutang.
3. Sistem akuntansi pembelian.
4. Sistem akuntansi utang.
5. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan.
6. Sistem akuntansi biaya.
7. Sistem akuntansi penerimaan kas.
8. Sistem akuntansi pengeluaran kas.
9. Sistem akuntansi persediaan.
10. Sistem akuntansi aktiva tetap.
Sesuai dengan akuntansi yang telah dikemukkan itu, maka untuk menunjukkan fungsi-fungsi dari sistem tersebut, dari definisi tersebut di atas sistem akuntansi secara administratif akan terdiri dari bentuk-bentuk formulir serta laporan yang disajikan. Oleh karena itu fungsi akuntansi akan sejalan dengan fungsi bentuk-bentuk formulir, buku-buku catatan akuntansi, serta laporan akuntansi dalam suatu perusahaan.
Berdasarkan pada apa yang telah disajikan di atas, maka jelaslah bahwa sistem akuntansi adalah suatu bentuk informasi sistem di dalam perusahaan. Sistem akuntansi merupakan daripada “Management Information Systen” khususnya informasi yang bersifat keuangan. Pelaksanaan fungsi sistem akuntansi ini merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap perusahaan yang makin berkembang.
Sistem akuntansi membutuhkan sistem pekerjaan penyusunan laporan selanjutnya yang akan digunakan sebagai alat komunikasi untuk keperluan manajemen, baik keperluan intern maupun keperluan ekstern perusahaan. Pihak intern perusahaan memanfaatkan sistem akuntansi berserta hasil-hasilnya sebagai sarana manajemen dibidang perencanaan dan pengendalian, sedangkan pihak ekstern yang memiliki kepentingan umum meminta pertanggungjawaban perusahaan dalam bentuk laporan keuangan yang merupakan sistem akuntansi.
Langganan:
Postingan (Atom)